Peristiwa Daerah

Distribusi BBM di Bondowoso Dipercepat, Pertamina Kerahkan 79 Armada

Selasa, 29 Juli 2025 - 19:14 | 12.44k
Rapat Koordinasi Pertamina bersama DPRD dan Pemkab Bondowoso dalam rangka mengatasi krisis BBM (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Rapat Koordinasi Pertamina bersama DPRD dan Pemkab Bondowoso dalam rangka mengatasi krisis BBM (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bondowoso tetap aman, meski distribusi sempat terganggu akibat penutupan Jalur Gumitir. 

Sementara untuk mempercepat penyaluran ke SPBU, armada pengangkut ditambah menjadi 79 hingga 80 unit.

Advertisement

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang difasilitasi oleh Komisi II DPRD Bondowoso, di ruang rapat kantor dewan, Selasa (29/7/2024). 

Sejumlah pejabat hadir dalam agenda tersebut, termasuk Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Perhubungan, perwakilan Polres Bondowoso, Satpol PP, serta unsur terkait lainnya seperti Hiswana Migas dan Bagian Perekonomian Setda.

Rapat ini menjadi respon atas keresahan masyarakat terkait keterlambatan distribusi BBM di sejumlah titik. Kondisi ini memang sempat menimbulkan antrean panjang di beberapa SPBU.

Perwakilan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Cholishon Liwajhillah menjelaskan, bahwa pasokan BBM secara nasional tidak mengalami kelangkaan. 

Namun kata dia, distribusi di wilayah Bondowoso, Jember, dan Situbondo terganggu lantaran akses utama melalui Jalur Gumitir ditutup sementara.

"Penutupan jalur ini menyebabkan mobilitas distribusi terganggu, bahkan berdampak pada kemacetan di Jalur Utara Baluran, Kabupaten Banyuwangi. Hingga hari ini, kemacetan masih dirasakan di sejumlah titik," ungkapnya.

Penutupan Jalur Gumitir ini berlangsung sejak 24 Juli hingga 24 September 2025, dan memberi dampak signifikan pada distribusi logistik, termasuk BBM dan LPG.

Menurut catatan Pertamina, delapan SPBU di Bondowoso serta 41 SPBU di Jember terdampak langsung oleh gangguan distribusi ini. Meski begitu, langkah mitigasi telah diambil sejak pertengahan Juli, melalui pemetaan ulang rute dan alih suplai.

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, rute distribusi kini dialihkan ke jalur alternatif melalui Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember.

"Untuk memastikan kelancaran, kami juga telah berkoordinasi dengan Satlantas dan Polres di sepanjang jalur distribusi untuk memberi prioritas bagi kendaraan pengangkut BBM dan LPG," ujar Ahad.

Ia juga menjelaskan bahwa kemacetan berdampak signifikan pada waktu tempuh armada pengangkut.

"Yang semula hanya 4 jam, kini menjadi 11 jam. Ini menjadi alasan utama kami melaksanakan alih suplai dari Fuel Terminal Banyuwangi ke Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang," katanya.

Langkah alih suplai ini telah diberlakukan sejak hari pertama penutupan Jalur Gumitir, dengan tujuan menghindari kemacetan parah di sekitar Pelabuhan Ketapang. 

Total 79 armada tangki dikerahkan, berasal dari titik suplai Banyuwangi, Surabaya, dan Malang, dengan kapasitas maksimum masing-masing 24 kiloliter.

Sebagai antisipasi tambahan, Pertamina juga tengah menyiapkan bantuan distribusi dari Fuel Terminal Tuban dan Madiun untuk menjaga stabilitas pasokan energi di wilayah terdampak.

Langkah ini mendapat apresiasi dari DPRD Bondowoso. Anggota Komisi II, Tohari, menilai Pertamina telah sigap merespons persoalan yang muncul di lapangan.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. 

“Koordinasi lintas sektor, termasuk bersama pihak kepolisian, akan terus ditingkatkan untuk memastikan distribusi BBM tetap lancar dan sesuai sasaran,” ujarnya. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES