Peristiwa Daerah

Heri Catur Prasetya Gelar Pameran Seni dengan Konsep Open Studio

Rabu, 30 Juli 2025 - 12:35 | 8.54k
Heri Prasetya saat foto di depan salah satu karyanya berjudul
Heri Prasetya saat foto di depan salah satu karyanya berjudul "Berulang" yang dipamerkan, di BeRstudio, Kota Malang, Rabu 30/7/2025.(FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seniman Heri Catur Prasetya atau yang akrab disapa Gombloh kembali membuka ruang kreatifnya untuk publik melalui pameran bertajuk Symphony #2. Pameran ini digelar dalam format Open Studio mulai 29 Juli hingga 5 Agustus 2025 di Jalan Joyo Taman Sari No. 1, Kota Malang.

Berbeda dari pameran galeri pada umumnya, konsep Open Studio memungkinkan pengunjung, termasuk pecinta seni, mahasiswa seni rupa, seniman hingga kolektor untuk menyaksikan langsung proses kreatif di balik penciptaan karya seni. 

Advertisement

Studio disulap menjadi ruang interaktif, tempat pengunjung dapat menyelami pola kerja sang seniman, dari tahap awal hingga akhir.

“Studio bukan sekadar ruang kerja, tapi juga tempat lahirnya keajaiban seni. Dalam konteks ini, studio bahkan menjadi ruang keramat, tempat pemirsa menziarahi proses penciptaan,” ujar Gombloh, Rabu (30/7/2025).

Dalam Open Studio kali ini, Gombloh tidak hanya menampilkan karya drawing seperti pada pameran sebelumnya, tetapi juga mengeksplorasi media keramik dan karya bercorak abstrak. 

pameran.jpg

“Pada pameran ini, saya menggunakan pendekatan mark-making process, menorehkan goresan, titik, garis, tekstur hingga pola secara ekspresif maupun terkendali, menciptakan komposisi yang khas dan nyaris musikal saat mata mengikuti ritmenya di atas kanvas,” ungkapnya.

Media yang digunakan pun beragam, mulai dari cat akrilik hingga pastel. Setiap karya menyimpan jejak proses yang bisa ditafsirkan sebagai perpaduan antara melukis, menggambar dan menulis.

Melalui Symphony #2, Gombloh memberi ruang bagi publik untuk berdialog langsung tentang makna karya, teknik, serta dorongan batin yang menginspirasinya dalam berkesenian. 

Sebuah kesempatan langka untuk menyaksikan langsung dedikasi dan ketekunan seorang seniman dalam menciptakan karya.

“Saya dedikasikan ini untuk para pecinta seni. Saya membuka ruang agar bisa berdiskusi secara langsung sembari melihat karya satu per satu,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES