Peristiwa Daerah

Australia dan Kota Yogyakarta Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Bencana, WNA Jadi Perhatian Khusus

Selasa, 12 Agustus 2025 - 19:13 | 10.96k
Australia dan Kota Yogyakarta memperkuat kerja sama penanggulangan bencana. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Australia dan Kota Yogyakarta memperkuat kerja sama penanggulangan bencana. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan penting dari Delegasi Kedutaan Besar Australia yang dipimpin langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Mr. Roderick Brazier. Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kerja sama di bidang konsuler dan manajemen krisis, terutama dalam penanggulangan bencana yang melibatkan warga lokal maupun warga negara asing (WNA).

Rombongan delegasi disambut hangat oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Wakil Wali Kota Wawan Hermawan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, dan Kepala Damkarmat Taokhid di Kantor BPBD Kota Yogyakarta.

Advertisement

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa kesiapan kota dalam menghadapi bencana bukan hanya soal kemampuan teknis penyelamatan, tetapi juga mencakup manajemen komunikasi, perlindungan warga, dan koordinasi lintas sektor.

“Kami punya rencana penanganan khusus untuk WNA, mulai dari edukasi rutin di hotel, kampus, pusat wisata, hingga komunitas ekspatriat. Ada juga pelatihan penyelamatan, pusat panggilan darurat, serta koordinasi intensif dengan perwakilan diplomatik dan konsulat,” jelas Hasto, Selasa (12/8/2025).

Hasto optimistis kolaborasi antara teknologi kebencanaan yang dimiliki Australia dengan kekuatan komunitas berbasis masyarakat di Yogyakarta akan melahirkan sinergi yang efektif. “Makanya kami senang sekali dan berterima kasih. Dengan kerja sama ini, kita bisa memajukan mitigasi bencana sekaligus mempererat persaudaraan,” ujar mantan Bupati Kulon Progo ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa perlindungan WNA telah diatur dalam dokumen kajian risiko dan rencana penanggulangan bencana daerah. “Ada klaster khusus untuk WNA, mulai dari rencana evakuasi, perlindungan lingkungan sekitar, hingga prosedur pemulangan jika diperlukan,” kata Hidayat.

Hidayat menambahkan, meski Kota Yogyakarta belum pernah menghadapi bencana besar yang melibatkan banyak WNA, prinsip perlindungan tetap mengacu pada kesepakatan internasional. “Di sini kita unggul pada kapasitas masyarakat, sedangkan Australia unggul di teknologi. Ke depan, kita bisa saling bertukar keunggulan,” imbuhnya.

Dukungan dari Pemerintah Australia

Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Mr. Roderick Brazier, menyampaikan apresiasi atas sambutan Pemkot Yogyakarta.

“Australia dan Yogyakarta sudah lama bekerja sama meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana. Semoga ke depan kerja sama ini semakin erat dan efektif,” tuturnya.

Kunjungan ini memperkuat komitmen Pemkot Yogyakarta untuk menjadi kota yang aman, tanggap bencana, dan ramah WNA. Langkah tersebut sejalan dengan visi menjadikan Yogyakarta tidak hanya pusat budaya dan pariwisata, tetapi juga sebagai kota yang siap melindungi semua orang tanpa memandang kewarganegaraan.

Dengan dukungan teknologi dari Australia dan peran aktif masyarakat Yogyakarta, diharapkan strategi mitigasi bencana ke depan semakin inovatif dan responsif terhadap kebutuhan semua pihak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES