Peristiwa Daerah

Dinas Perpustakaan Kota Malang Lestarikan Dua Naskah Kuno Berusia Lebih dari 50 Tahun

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:14 | 10.59k
Manuskrip dalam etalase kaca yang sudah melalui tahap pengolesan minyak. Naskah kuno ini menjadi koleksi berharga Perpustakaan Kota Malang. (FOTO: Putri Elvina Revalinda/TIMES Indonesia)
Manuskrip dalam etalase kaca yang sudah melalui tahap pengolesan minyak. Naskah kuno ini menjadi koleksi berharga Perpustakaan Kota Malang. (FOTO: Putri Elvina Revalinda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispussipda) Kota Malang kembali melakukan pengadaan naskah kuno, melanjutkan upaya yang telah rutin dilakukan selama dua tahun terakhir.

Langkah ini merupakan bagian dari program preservasi dan konservasi untuk menjaga warisan sejarah dan budaya agar dapat diakses generasi mendatang.

Advertisement

Dua manuskrip berharga tersebut diperoleh dari seorang budayawan sekaligus kolektor barang antik. Bersama ahli filologi dari Universitas Airlangga, Dispussipda memastikan keduanya layak dilestarikan dalam jangka panjang sebagai koleksi nasional.

Manuskrip pertama adalah naskah kuno Nahwu berbahasa Arab-Jawa dengan aksara Arab Pegon, ditulis di atas kertas Eropa. Naskah ini memuat ilmu tata bahasa Arab (nahwu) dengan terjemahan interlinier berbahasa Jawa yang unik, karena setiap penerjemah memiliki gaya ungkap berbeda. Kondisinya masih tergolong baik.

Manuskrip-2.jpgKondisi naskah kuno nahwu yang masih baik yang menjadi koleksi berharga Perpustakaan Kota Malang. (FOTO: Putri Elvina Revalinda/TIMES Indonesia)

Manuskrip kedua adalah naskah kuno Usadha dari Bali, menggunakan aksara Bali berbahasa Jawa Kuno pada media lontar. Naskah ini memuat pengetahuan pengobatan tradisional, mulai dari identifikasi penyakit, bahan dan metode penyembuhan, hingga mantra-mantra yang digunakan.

Proses konservasi dilakukan di ruang khusus, dengan mengoleskan minyak kemiri dan serai pada setiap bagian manuskrip secara detail dan hati-hati.

Menurut Pustakawan Ahli Muda bidang Preservasi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Nesyi Prima Dewi, S.Sos, pemberian minyak ini membantu memperjelas tulisan yang mulai pudar.

“Manuskrip disimpan terlebih dahulu sekitar seminggu sebelum melalui proses alih media dan identifikasi lanjutan, agar bisa didaftarkan ke Perpustakaan Nasional,” jelasnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (12/8/2025).

Kedua naskah disimpan dalam etalase kaca tertutup, dilengkapi kapur barus dan silica gel, dengan suhu ruangan terkontrol pada tingkat kelembaban 45–55 persen.

Meski usia pastinya belum dapat dipastikan, Nesyi memperkirakan kedua naskah berasal dari awal 1900-an. “Artinya, keduanya sudah berusia lebih dari 50 tahun,” ujarnya. (*)

 

PEWARTA: Putri Elvina Revalinda

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES