Baru Dapat Izin Berlayar Ramp Door KMP Tunu Putus Jatuh ke Laut, Fraksi NasDem DPRD Banyuwangi: Pemerintah Daerah Harus Bersikap!

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Insiden putusnya ramp door KMP Tunu Pratama Jaya 5888, pada Minggu, 8 Agustus 2025, kembali menjadi tamparan hebat sisi jaminan keselamatan pelayaran penyeberangan Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali (Ketapang-Gilimanuk). Mengingat kapal milik PT Raputra Jaya tersebut baru saja mendapat izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IIII Tanjung Wangi (KSOP Tanjung Wangi).
Makin miris, usai putus, ramp door KMP Tunu Pratama Jaya 5888, itu jatuh diperairan selat Bali, saat perjalanan dari pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Untung, begitu dilaporkan ramp door putus, pihak otoritas, tidak mengizinkan kapal mengangkut muatan alias berlayar dalam kondisi kosong.
Advertisement
Kejadian tersebut mendapat sorotan dari anggota Fraksi NasDem DPRD Banyuwangi, Zamroni SH. Sebagai bentuk kepedulian terhadap faktor keselamatan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, dia meminta agar Pemerintah Daerah Banyuwangi, untuk mengambil sikap.
“Bagaimana pun juga, pelabuhan Ketapang berada diwilayah Kabupaten Banyuwangi. Untuk itu kami meminta agar Pemerintah Daerah Banyuwangi untuk mengeluarkan sikap, khususnya dalam mendukung peningkatan faktor keselamatan,” kata Zamroni, Senin (18/8/2025).
“Karena yang penting dijadikan catatan, banyak warga Banyuwangi, yang bekerja di kapal, yang itu harus mendapat perlindungan dan pengayoman dari pemerintah daerah,” imbuhnya.
Dan yang tidak boleh dilupakan, lanjut Zamroni, pada tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya 3888, pada Rabu malam, 2 Juli 2025, banyak warga Bumi Blambangan yang ikut jadi korban.
Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi ini juga menilai kejadian putus dan jatuhnya ramp door KMP Tunu Pratama Jaya 5888, merupakan sinyal merah terhadap jaminan keselamatan dalam aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Bagaimana tidak, insiden itu terjadi saat kapal baru saja mendapat izin beroperasi dari kantor KSOP Tanjung Wangi.
Alias tak lama setelah KMP Tunu Pratama Jaya 5888 dinyatakan layak berlayar oleh kantor KSOP Tanjung Wangi.
“Ini KMP Tunu Pratama Jaya 5888 kan baru saja mendapat izin beroperasi, namun nyatanya ramp door putus dan jatuh ke laut. Bayangkan saja, jika saat kejadian kapal sedang mengangkut penumpang dan muatan, siapa yang bisa menjamin semua akan selamat!?,” cetus Zamroni.
Untuk itu, sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah pusat dan kementrian terkait dalam meningkatkan faktor keselamatan penyeberangan, Fraksi NasDem DPRD Banyuwangi, meminta Pemerintah Daerah Banyuwangi, untuk mengeluarkan sikap kongkrit. Salah satunya dengan ikut ‘Cawe-Cawe’ melalui kebijakan dan kewenangan daerah.
“Diantaranya bisa dengan mendorong adanya peremajaan kapal-kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Bisa pula dengan mendorong hadirnya pengusaha lokal dalam pelayaran Ketapang-Gilimanuk, karena saat perusahaan kapal milik pengusaha lokal, kami optimis koordinasi akan lebih mudah,” ujar Zamroni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |