Peristiwa Daerah

Jalan Nordik Jadi Tren Baru, Kota Yogyakarta Siap Jadi Kota Sport Tourism

Selasa, 19 Agustus 2025 - 20:12 | 3.69k
Suasana Musda Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) DIY di LPP Convention Hotel, Kota Yogyakarta. (FOTO: Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana Musda Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) DIY di LPP Convention Hotel, Kota Yogyakarta. (FOTO: Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Kota Yogyakarta kembali mempertegas komitmennya sebagai kota sehat dan ramah wisatawan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) DIY yang berlangsung di LPP Convention Hotel, Kota Yogyakarta, Selasa (19/8/2025).

Dalam sambutannya, Hasto memberikan apresiasi tinggi terhadap hadirnya komunitas olahraga jalan nordik di Kota Pelajar ini. Menurutnya, keberadaan KJNI bisa menjadi motor penggerak kesadaran masyarakat untuk hidup sehat melalui aktivitas sederhana namun bermanfaat besar.

Advertisement

“Jalan nordik adalah olahraga yang mudah dilakukan, menyenangkan, sekaligus menyehatkan. Saya berharap kehadiran komunitas ini mampu memotivasi warga Yogya untuk lebih rajin bergerak dan menjaga kebugaran. Jika semakin banyak masyarakat yang terbiasa hidup sehat, kualitas kesehatan kota kita juga akan meningkat,” ujar Hasto.

Jalan Nordik, dari Gaya Hidup Sehat hingga Sport Tourism

Tak hanya menekankan sisi kesehatan, Hasto juga menilai jalan nordik memiliki potensi besar untuk mengangkat citra Yogyakarta di mata wisatawan. Selama ini, Yogya dikenal sebagai kota budaya, kota wisata, sekaligus kota pendidikan. Namun dengan adanya KJNI, label baru bisa ditambahkan, yaitu “Kota Gaya Hidup Sehat”.

“Bayangkan jika wisatawan bisa berolahraga sambil menikmati suasana Malioboro, Kotabaru, Alun-Alun, hingga Taman Sari. Mereka bisa berinteraksi dengan keramahan warga sekaligus menikmati keindahan kota. Ini daya tarik yang tidak dimiliki kota lain,” tambahnya.

Menurutnya, Yogyakarta memiliki banyak ruang publik yang mendukung kegiatan ini, mulai dari pedestrian kota yang bersih, kawasan heritage dengan arsitektur bersejarah, hingga lorong-lorong kampung yang unik. Semua itu menjadi modal penting untuk mendorong lahirnya sport tourism di Yogya.

Ketua Panitia Musda KJNI DIY, Noor Liesnani, menegaskan bahwa komunitas ini tidak hanya berorientasi pada olahraga, tetapi juga memperkuat aspek sosial dan kebersamaan.

“Jalan nordik bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sarana mempererat silaturahmi, memperkuat kebersamaan, dan meningkatkan kualitas hidup. Komunitas ini terbuka bagi siapa pun, dari berbagai usia dan latar belakang,” jelasnya.

Noor juga berharap dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta bisa menjadikan KJNI bukan hanya komunitas olahraga, melainkan juga mitra strategis dalam mengembangkan sport tourism di Yogya.

Hadirnya komunitas jalan nordik di Yogya menjadi langkah penting untuk menghadirkan wajah baru pariwisata kota. Jika dikelola dengan serius, sport tourism diyakini dapat mendongkrak daya tarik Yogyakarta di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan dukungan Pemkot Yogya, kehadiran KJNI diharapkan mampu menciptakan sinergi positif: masyarakat semakin sehat, wisatawan semakin banyak, dan ekonomi kota pun ikut berkembang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES