Peristiwa Daerah

Cahyo Harjo Ingatkan Peran Mahasiswa sebagai Aktor Intelektual Muda bagi Bangsa

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:18 | 4.98k
Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso saat menjadi pembicara dalam di PKKMB Fisipol Unesa, Rabu (20/8/2025). (FOTO: Dok. Pribadi)
Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso saat menjadi pembicara dalam di PKKMB Fisipol Unesa, Rabu (20/8/2025). (FOTO: Dok. Pribadi)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dunia pendidikan tinggi tak lagi sekadar soal nilai akademik. Di era serba digital dan penuh disrupsi ini, perguruan tinggi juga dituntut mencetak individu yang adaptif, kritis, dan siap berkontribusi pada masyarakat. 

Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL)  Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan talkshow dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dan menghadirkan Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso sebagai pembicara. 

Advertisement

Mengangkat tema "Tantangan Pendidikan di Indonesia dan Menjadi Mahasiswa Ideal di Era Gen-Z", talkshow ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa baru tentang dinamika pendidikan nasional.

Acara ini juga menjadi ajang bagi mereka untuk menyesuaikan diri dan bertransformasi menjadi mahasiswa yang ideal di tengah tuntutan zaman.

Menurut Cahyo Harjo, dunia pendidikan Indonesia saat ini memiliki tantangan seperti kesenjangan akses dan kualitas, literasi digital yang rendah, kurikulum yang belum relevan untuk kondisi saat ini hingga karakter dan nilai negatif yang terbentuk dari kemajuan teknologi.

"Pengaruh negatif dari teknologi dan globalisasi dapat mengikis nilai tradisional seperti kerja keras, *disiplin* dan tanggung jawab, tentunya ini bisa diselesaikan secara kolektif atau bersama-sama," tutur politisi dari Gerindra tersebut, Rabu (20/8/2025).

Cahyo menambahkan, menurut Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kualitas pendidikan di negara maju, bahwa anak-anak di Indonesia memiliki kemampuan membaca, matematika dan sains ada di nomor 74 dari 79 negara.

"Saat ini masih ada pelajar Indonesia yang under perform, artinya pelajar kita tidak mampu menemukan gagasan utama dalam teks, dalam matematika mereka tidak menguasai teori dasar dan tak mampu menjelaskan hasil kalkulasinya, sedangkan dalam sains pelajar kita memiliki pemahaman ilmu pengetahuan yang terbatas. Ini yang harus dipacu kedepannya," tutur Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jatim tersebut.

Tantangan hari ini harus segera diselesaikan dalam waktu dekat, karena menurut Cahyo tantangannya pelajar ke depannya bakal lebih sulit sebab mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang sangat cepat tapi harus memiliki kesehatan mental, agar dapat bersaing dalam persaingan global dan mempunyai peran dalam pembangunan bangsa.

"Ke depan tantangan pelajar kita bakal lebih sulit dari hari ini, maka dari kita ayo kita persiapkan diri untuk menghadapi tantangan di kemudian hari," tutur Ketua DPC Gerindra Surabaya tersebut.

Melalui format talkshow interaktif, FISIPOL UNESA menghadirkan dua narasumber dari latar belakang berbeda untuk menyajikan sudut pandang yang inspiratif.

Sesi ini diharapkan tidak hanya memberikan informasi faktual, tetapi juga memotivasi mahasiswa baru untuk terlibat aktif.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi, memicu refleksi, dan membangun kesadaran kritis mahasiswa baru sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih besar.

Dengan bekal ini, mereka diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kurikulum, akses, kesiapan mental, hingga integrasi teknologi dalam pembelajaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES