Hari Juang Polri Simbol Perjuangan Kepolisian

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Teatrikal dan atraksi kirab drumband dan parade kendaraan mewarnai puncak peringatan Hari Juang Polri 2025 di Surabaya. Parade dimulai dari Polrestabes Surabaya Jajaran Polda Jawa Timur, kemudian melintasi Jalan Veteran, Jalan Pahlawan, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Urip Sumoharjo, hingga Jalan Darmo.
Rute berakhir di depan Monumen Polisi Istimewa yang merupakan simbol perjuangan sejarah Polri. Hadirnya pasukan drumband dan barisan kendaraan menjadi daya tarik masyarakat Surabaya.
Advertisement
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa peringatan Hari Juang Polri tahun 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menggali kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan kepolisian bersama rakyat di Surabaya.
"Di Hari Juang Polri ini juga merupakan momentum meneladani perjuangan para Pahlawan Kepolisian dalam merebut Kemerdekaan RI," kata Kombes Abast, Kamis (21/8/2025).
Kombes Pol Abast menerangkan dalam sejarahnya, kepolisian memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa pertempuran Surabaya tahun 1945.
"Peristiwa heroik itu menjadi tonggak lahirnya Polisi Indonesia yang setia berjuang bersama rakyat kala itu," ujarnya.
Kombes Pol Abast mengatakan, salah satu peristiwa penting yang menjadi penanda perjuangan kepolisian adalah pengibaran Bendera Merah Putih oleh Negolan, seorang laskar rakyat Dinoyo.
"Aksi ini memicu semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap bangsa penjajah," kata Kombes Abast.
Kala itu, M. Yasin yang menjabat sebagai komandan pasukan polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata.
Hadir dalam peringatan Hari Juang Polri, para mantan Kapolri hingga Pati Polda Jatim, Jenderal (Purn) KPH Roesdihadrdjo, Jenderal (Purn) S Bimantoro, hingga Jenderal (Purn) Sutarman.
Upacara ini diikuti oleh 977 personel. Setelah upacara selesai, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan santunan kepada veteran Polri, keluarga M Jasin, dan putri Moekari (Ajudan M Jasin). Usai memimpin upacara Jenderal Sigit meresmikan Patung M Jasin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |