Peristiwa Daerah

Hama Kumbang Ganggu Produksi Buah Kelapa Petani Songgon Banyuwangi

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 16:21 | 7.76k
Hama Kumbang (Lepidiota stigma) atau wawung yang menyerang tanaman kelapa petani. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Hama Kumbang (Lepidiota stigma) atau wawung yang menyerang tanaman kelapa petani. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Para petani kelapa di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur mengeluhkan serangan hama Kumbang Kelapa yang terus meluas yang mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas buah. 

Diketahui, kumbang yang dianggap hama itu bernama latin Lepidiota stigma atau disebut Wawung. Kumbang itu kerap menjadi musuh para petani kelapa yang menyebabkan kerusakan parah pada tanaman kelapa dengan menyerang daun dan pucuk pohon kelapa. Sehingga mengancam mata pencaharian dan perekonomian masyarakat.

Advertisement

Kekhawatiran para petani mengingat pentingnya kelapa dalam mendukung program ketahanan pangan dan gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo.

Seperti yang dikatakan seorang petani kelapa Desa Sumberbulu, Katiman (62). Dirinya dirugikan atas serangan hama tersebut karena hasil panen kelapa menurun, dan bahkan kualitas yang diberikan tidak cukup baik.

“Panen tidak maksimal. Biasanya saya bisa mendapatkan 1.000 butir, sekarang hanya 600 butir setiap tiga bulan,” katanya, Sabtu (23/8/2025).

Petani kelapa lainya seperti Jumadi juga mengalami keresahan yang sama. Serangan hama kumbang itu tidak hanya menurunkan jumlah produksi, tetapi juga mempengaruhi kualitas buah kelapa. 

“Daging buahnya lebih tipis, hasil santan juga lebih sedikit,” tutur Jumadi.

Sementara itu, anggota pemerhati lingkungan dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung Aris, menyuarakan adanya hama Wawung yang terus meluas ini. Dirinya meminta perhatian serius dari unsur dinas terkait agar turut membantu mencari jalan keluar atas wabah yang menyerang petani.

“Hama ‘wawung’ yang menyerang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditemukan penyebab dan solusinya, ini akan mengancam program ketahanan pangan nasional serta program gizi gratis Presiden Prabowo. Selain itu, ekonomi petani kelapa juga terancam hancur,” papar Aris.

Para petani berharap, masih kata Aris, pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan dalam mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti identifikasi penyebab wabah, penyediaan pestisida, hingga penyuluhan kepada petani menjadi solusi yang dinantikan petani.

“Ini agar ancaman terhadap produksi kelapa dapat diatasi dan program-program pemerintah tetap berjalan sesuai rencana,” tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES