Info 15 Titik Sniper Hoaks, Polresta Malang Minta Warga Tetap Tenang

TIMESINDONESIA, MALANG – Polresta Malang Kota menegaskan bahwa informasi mengenai keberadaan 15 titik sniper atau penembak jitu di Kota Malang, Jawa Timur, adalah kabar bohong atau hoaks. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh pesan berantai yang beredar di aplikasi WhatsApp.
Kepala Seksi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, menyampaikan klarifikasi resmi pada Senin (1/9/2025). Ia memastikan kondisi di Kota Malang tetap aman dan kondusif.
Advertisement
“Kabar tersebut tidak benar. Kami meminta masyarakat tetap tenang. Bila ada informasi yang mencurigakan, silakan konfirmasi langsung ke pihak kepolisian terdekat,” kata Yudi.
Klarifikasi Hoaks Pesan Berantai
Hoaks ini sempat beredar luas di kalangan warga sejak Minggu (31/8/2025) malam. Pesan berantai itu berjudul “Titik Sniper (atas gedung) Area Malang Kota” dan berisi daftar 15 lokasi yang diklaim sebagai tempat penempatan penembak jitu.
Lokasi yang disebutkan antara lain Hotel Trio Indah, Hotel Regent’s Park, Hotel Kartika, Hotel Tugu, Malang Town Square (Matos), dan Malang Plaza. Selain itu, hoaks tersebut juga mencantumkan Malang Creative Center (MCC), Universitas Brawijaya (UB) dengan dua titik, Rumah Sakit Saiful Anwar, dan Polres Malang.
Daftar palsu itu semakin panjang dengan tambahan Telkom Blimbing, Apartemen Begawan, Gedung Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dua titik, serta BCA Blimbing.
Pada bagian akhir pesan, terdapat ajakan agar informasi tersebut disebarluaskan. “Tolong sebarkan pada keluarga, kerabat, temanmu,” bunyi pesan tersebut. Bahkan, pesan bohong itu menambahkan imbauan agar warga tidak keluar rumah setelah pukul 22.00 WIB karena “penembakan akan acak dan tidak memilih.”
Polisi Pastikan Situasi Aman
Polresta Malang menegaskan, informasi tersebut sepenuhnya tidak benar. Aparat keamanan telah melakukan pemantauan dan memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan sebagaimana disebutkan dalam pesan berantai itu.
Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menyikapi informasi di media sosial. Setiap kabar yang beredar harus diverifikasi lebih dulu ke sumber resmi.
“Kami akan menindak tegas penyebaran berita bohong yang meresahkan masyarakat,” tambah Yudi.
Polresta Malang mengimbau warga untuk menjaga ketenangan serta tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Situasi keamanan di wilayah Kota Malang hingga saat ini dilaporkan tetap terkendali. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |