Peristiwa Daerah

BMKG Prediksi Hujan Ekstrem Guyur Bali Hingga Beberapa Hari, Banjir di Jembrana Tewaskan Dua Warga

Rabu, 10 September 2025 - 14:33 | 10.34k
Petugas SAR gabungan bersama masyarakat mengevakuasi jasad korban yang meninggal dunia akibat terseret banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (10/9/2025). (ANTARA/Gembong Ismadi)
Petugas SAR gabungan bersama masyarakat mengevakuasi jasad korban yang meninggal dunia akibat terseret banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (10/9/2025). (ANTARA/Gembong Ismadi)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat hingga ekstrem di sebagian besar wilayah Bali hingga tiga hari ke depan.

Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, mengatakan wilayah Bali diguyur hujan lebat hingga ekstrem dengan intensitas lebih dari 150 milimeter per hari pada 9–10 September 2025 dan curah hujan tinggi itu masih berpotensi berlanjut dalam tiga hari ke depan. 

Advertisement

“Diprakirakan hujan ringan hingga sedang masih bisa terjadi di sebagian besar wilayah Bali,” ujarnya di Denpasar, Rabu (10/9/2025).

Dikutip dari ANTARA, hujan ekstrem terjadi di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Kota Denpasar, Gianyar, Klungkung, hingga Karangasem. Hujan deras sejak Selasa (9/9) malam hingga Rabu pagi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan pohon tumbang di sejumlah lokasi.

Cahyo menjelaskan kondisi cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rosby yang memicu pertumbuhan awan konvektif. Ditambah kelembapan udara hingga lapisan 12.000 meter, situasi ini mendukung terbentuknya awan hujan tinggi yang disertai kilat dan petir.

Akibat hujan deras, sejumlah kawasan di Denpasar tergenang banjir, termasuk permukiman Pura Demak dan Pasar Badung yang berdekatan dengan aliran Tukad Badung. 

Banjir di Jembrana Sebabkan Dua Orang Meninggal 

Di wilayah Jembrana, Nita Kumala (23), warga Desa Pengambengan yang sedang hamil dua bulan, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus pada dini hari. Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, menyebut Nita dan suaminya, Bilal Ramdhan, terseret banjir saat melintasi jalan yang tergenang. Bilal berhasil menyelamatkan diri, sementara istrinya hilang hingga akhirnya ditemukan meninggal.

Korban lainnya, I Komang Oka Sudiastawa (38), warga Desa Dangin Tukadaya, juga meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam di genangan banjir setinggi pinggang. Menurut keluarganya, korban sempat memeriksa kondisi banjir di sekitar rumah sebelum akhirnya terpeleset dan kepalanya terbentur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES