Gelombang Rossby Jadi Pemicu Hujan Lebat, BNPB Catat 9 Korban Tewas Akibat Banjir Bali

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gelombang ekuatorial Rossby sebagai pemicu hujan lebat yang menyebabkan banjir Bali beberapa hari terakhir. Fenomena atmosfer ini meningkatkan awan konvektif, ditambah kelembapan udara tinggi hingga lapisan 500 milibar serta suhu muka laut di selatan Bali mencapai 28–29 derajat Celsius.
“Kondisi tersebut membuat udara lembap mudah terangkat dan berujung pada hujan intensitas tinggi,” kata BMKG dalam keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).
Advertisement
Gelombang Rossby merupakan fenomena atmosfer yang dipengaruhi rotasi bumi (efek Coriolis) dan gradien tekanan udara. Fenomena ini memperkuat pola pembentukan awan hujan, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dampak banjir Bali meluas ke enam kabupaten/kota, yakni Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
“Kami mencatat sembilan orang meninggal dunia, dua hilang, dan 620 jiwa terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
BNPB merinci, di Kota Denpasar lima orang meninggal dunia dan dua hilang, Jembrana dua meninggal dunia dengan 200 jiwa terdampak, Gianyar dan Badung masing-masing satu meninggal dunia, serta di Klungkung 99 kepala keluarga atau 420 jiwa terdampak.
Hujan ekstrem ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk 474 unit kios dan ruko. Pemerintah pusat sebelumnya menyiapkan dana Rp5 miliar untuk mendukung penanganan darurat di Bali.
BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih terjadi, dengan pergeseran ancaman dari Bali menuju Jawa dan Sumatera dalam beberapa hari ke depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |