Tambah Penuh! 39 Napi dari Rutan Surabaya Dipindahkan ke Lapas Bondowoso

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 39 narapidana dari Rutan Surabaya resmi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bondowoso, Senin (16/9/2025).
Pemindahan ini bukan hanya rutinitas, tetapi bagian dari upaya pemerintah mengurangi masalah kelebihan kapasitas yang masih menghantui sejumlah lapas di Jawa Timur.
Advertisement
Suasana di pintu gerbang Lapas Bondowoso tampak berbeda dari hari biasanya. Sebuah bus tahanan berhenti perlahan, kemudian satu per satu narapidana turun dengan tangan terborgol. Mereka dikawal ketat petugas.
Raut wajah sebagian tampak tegang, sebagian lain pasrah. Bagi mereka, Bondowoso adalah tempat asing. Namun bagi lapas, kedatangan puluhan napi tersebut menambah catatan baru dalam perjalanan pembinaan warga binaan.
Kepala Lapas Bondowoso, Nunus Ananto, memastikan seluruh proses pemindahan berjalan sesuai prosedur. “Total ada 39 napi yang dipindah ke sini. Mereka adalah napi dengan berbagai kasus,” jelasnya.
Sebelum kedatangan para napi tersebut, jumlah penghuni Lapas Bondowoso tercatat 416 orang. Meski tidak tergolong lapang, kapasitas lapas dinilai masih mampu menampung tambahan warga binaan.
“Secara kapasitas, Lapas Bondowoso masih cukup menampung napi yang baru dipindah. Sehingga pembinaan dan pembagian ruang berjalan optimal,” ujarnya.
Rata-rata narapidana yang dipindahkan memiliki masa hukuman cukup panjang. Karena itu, adaptasi di lingkungan baru menjadi tantangan tersendiri.
“Kami akan lakukan asesmen awal, dari kesehatan, psikologi, hingga latar belakang perkara,” terang Nunus.
Ia menambahkan, meski jumlah penghuni semakin padat, pihak lapas tetap menaruh optimisme. Kunci utamanya adalah program pembinaan yang sudah berjalan.
“Kami tidak ingin napi hanya sekedar menjalani masa hukuman. Mereka harus mendapat pembinaan agar bisa berubah,” katanya.
Program pembinaan yang tersedia meliputi pembinaan kepribadian, keterampilan, hingga kerohanian. Bahkan, ada program khusus yang cukup unik. “Salah satunya program Masuk Napi Keluar Jadi Guru Ngaji,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |