Program Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Penggerak Ekonomi UMKM di NTB

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberhasilan ini terlihat dari keterlibatan aktif para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok program.
Staf Ahli Sekretaris Deputi Promosi dan Kerjasama BGN, Rustandi Wira Manggala, menjelaskan bahwa UMKM lokal kini berperan sebagai pemasok utama bahan pangan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Keterlibatan langsung ini menciptakan dampak positif bagi perekonomian di wilayah tersebut.
Advertisement
"Banyak orang akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai supplier untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh dapur," ujarnya dalam gelar wicara Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/9/2025).
Wira menjelaskan kehadiran program MBG mampu meningkatkan permintaan terhadap produk lokal karena pemerintah melibatkan UMKM untuk menyediakan bahan pangan seperti beras, telur, tahu-tempe, ayam, ikan, hingga sayuran dan buah.
UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program makan bergizi gratis secara tidak langsung terhubung dengan pihak koperasi dan sekolah, sehingga memperluas akses mereka terhadap pasar dalam penyediaan bahan pangan.
"Kalau UMKM saat itu tidak ikut terlibat dalam program makan bergizi gratis melalui SPPG kemungkinan penjualan agak sulit karena banyak saingan. Dengan adanya SPPG, maka UMKM sebagai supplier mendapatkan rezeki," kata Wira.
Lebih lanjut dia menyampaikan ekonomi lokal menjadi berputar akibat program MBG lantaran bahan baku pangan dipasok dari petani, peternak, nelayan, dan produsen kecil di sekitaran sekolah penerima manfaat.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, Nusa Tenggara Barat menghasilkan padi sebanyak 1,45 juta ton, jagung 1,20 juta ton, daging sapi 11.357 ton, dan udang 186.368 ton.
Subsektor tanaman pangan dan perikanan masing-masing berkontribusi sebesar 79,63 persen dan 20,05 persen terhadap sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada PDRB 2024.
Rasio ketersediaan pangan di Nusa Tenggara Barat setiap triwulan lebih dari 1 pada tahun 2023. Hal itu menunjukkan pasokan pangan secara konsisten melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengapresiasi upaya Badan Gizi Nasional yang memberdayakan UMKM sebagai pemasok bahan pangan untuk makan bergizi bagi ibu hamil, ibu menyusui hingga pelajar agar terhindar dari tengkes.
"Jadikan BGN dan program MBG sebagai ekosistem yang memberdayakan pengusaha kecil, mikro, UMKM semuanya agar terlibat mendapatkan keuntungan dari program MBG," ucapnya.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program itu bertujuan untuk menyediakan akses makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.
Pemasok bahan pangan tahu-tempe pada SPPG Puyung di Lombok Tengah bernama Muhammad Wahyogi mengungkapkan produksi tahu-tempe di sekitar rumah kian meningkat sejak terlibat dalam program MBG.
Perajin tahu dan tempe yang semula hanya menghabiskan 20 kilogram kacang kedelai setiap hari saat ini mampu menghabiskan hingga 50 kilogram kacang kedelai setiap hari.
"Pihak SPPG memesan setidaknya 2.000 biji tahu dan tempe sekitar 350 papan," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |