Peristiwa Daerah

Bupati Banjarnegara Tegaskan Kasus Dugaan Keracunan di Pesantren Al Madina Bukan Akibat Program MBG

Rabu, 17 September 2025 - 08:03 | 13.74k
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana usai rapat paripurna DPRD Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana usai rapat paripurna DPRD Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARABupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menyatakan kasus keracunan makanan yang menimpa ratusan santri Pondok Pesantren Modern Al Madina, Kecamatan Rakit bukan akibat program makan bergizi gratis (MBG).

"Jangan sampai salah nulis ya, masalah dugaan keracunan itu bukan akibat program MBG," ungkapnya kepada wartawan usai menghadiri sidang paripurna penandatanganan tiga Raperda Kabupaten Banjarnegara tahun 2025, Selasa (16/9/2026).

Advertisement

‎Informasi yang diterima TIMES Indonesia hingga Selasa malam, semua korban dugaan keracunan sudah mendapat perawatan intensif dari petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara.

‎Kondidi kesehatan dilaporkan mereka sudah semakin membaik. Namun masih dalam pengawasan petugas kesehatan untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.

‎Diinformasikan, Dinas Kesehatan (DKK) Banjarnegara, gejala keracunan diketahui setelah puluhan santri dilarikan ke Puskesmas 1 Rakit dengan keluhan yang sama yakni pusing, mual - mulan hingga demam dan sakit perut. 

‎Sebagian dari mereka menjalani rawat jalan, namun ada yang dirawat inap. Rupanya santri yang merasakan mual - mual dan pusing terus meningkat hingga tembus di atas 100 santri pada Selasa (16/9/2025).

pondok-pesantren-Al-Madina.jpgPuluhan santri pondok pesantren Al Madina menjalani perawatan di puskesmas. Para santri sakit diduga akibat keracunan makanan.

‎Meningkatnya jumlah pasien dengan keluhan yang hampir sama, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara segera membentuk Posko Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas Rakit 1 untuk melakukan pengawasan terpusat.

‎DKK juga berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara serta mengumpulkan data dan mengambil sampel air minum untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banjarnegara.

‎DKK Banjarnegara telah mengirim sampel makanan ke Labkesda Provinsi Jawa Tengah. Data terakhir jumlah yang dirawat sebanyak 156 santri.

‎Terpisah Aji Piluroso selaku Kepala BPBD Banjarnegara menyampaikan santri yang dirawat di Puskesmas 1 Rakit terdata 130 anak terdiri dari 111 anak santri perempuan dan 19 anak santri laki-laki.

‎Dugaan sementara, para santri akibat keracunan makanan. Karena tempat tidur penuh, BPBD Banjarnegara mengirimkan velbed dan selimut untuk pasien. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES