Menko Pangan Ajak Masyarakat Kembali Belajar di Pesantren

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak masyarakat untuk kembali belajar di Pesantren.
Hal tersebut disampaikan Menko Pangan Zulhas saat pembukaan Rapat Kerja (Raker) Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Advertisement
“Kontribusi yang diharapkan dari gerakan Ayo Mondok sangat banyak. Gerakan ini mengajak anak-anak kita kembali ke khittoh,” ucap Menko Pangan Zulhas, Rabu (17/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas juga mendukung penuh Gerakan Ayo Mondok yang tidak hanya untuk pendidikan tetapi juga mendorong ekonomi umat melalui pesantren.
“Santri dan para kiai tidak hanya menjadi lentera akhlak, tetapi juga perlu dibekali dengan kemampuan ekonomi, sehingga mampu produktif dan melahirkan kreativitas yang tinggi,” dukungnya.
Menurutnya Gerakan Ayo Mondok ini memiliki peran penting bagi masyarakat yang selama ini mendapat informasi tentang agama maupun pesantren hanya sebatas melalui media sosial.
Sekjen dan Ketua Panitia Gernas Ayo Mondok, Gus Hans. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
“Saat ini banyak orang belajar hanya dari media sosial, dan apa pun yang ada di sana sering dipercaya tanpa filter, padahal belum tentu benar,” ujar Zulhas.
“Karena itu, penting kembali belajar di pondok pesantren, dibimbing oleh kiai dan guru mengenai moral, etika, dan akhlak,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Gerakan Nasional Ayo Mondok sekaligus Ketua Panitia Raker Ayo Mondok, Zahrul Azhar As'ad atau yang disapa Gus Hans mengatakan Gerakan ini butuh dukungan para pihak dalam hal ini pemerintah.
“Kalau kami jalan sendiri, gak mungkin. Karena hadir Menko Pangan, saya yakin, punya kekuatan untuk bisa mengarahkan instrument yang ada untuk bisa memberikan kekuatan kepada langkah-langkah kami. Insya Allah, langkah-langkah kami akan memberikan dampak positif bagi pembangunan SDM masyarakat Indonesia,” sebut Gus Hans.
Gus Hans juga mengungkapkan akan menggandeng publik figur untuk hadir dan roadshow ke pesantren-pesantren sekaligus memperkenalkan kehidupan pesantren.
“Mereka butuh tahu tentang pesantren seperti apa, karena informasi mereka, hanya TikTok, hanya Instagram. Maka kita harus hadir ke mereka dengan segmen mereka, dengan cara memperkenalkan kepada mereka tentang pesantren,” tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |