Peristiwa Daerah

Kafe Jamu Sukoharjo Disulap Jadi Destinasi Eduwisata dengan Sentuhan Tradisi Lokal

Jumat, 19 September 2025 - 07:16 | 8.50k
Kafe Jamu Sukoharjo yang berada di dalam Pasar Jamu Nguter kini dikembangkan menjadi tujuan eduwisata dengan mengusung nilai-nilai tradisional lokal.
Kafe Jamu Sukoharjo yang berada di dalam Pasar Jamu Nguter kini dikembangkan menjadi tujuan eduwisata dengan mengusung nilai-nilai tradisional lokal.

TIMESINDONESIA, SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo semakin menegaskan identitasnya sebagai Kota Jamu. Setelah Pasar Jamu Nguter ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Jamu, kini hadir Kafe Jamu Sukoharjo yang dikembangkan menjadi tujuan eduwisata dengan mengusung nilai-nilai tradisional lokal.

Kafe Jamu Sukoharjo berlokasi di dalam Pasar Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada awalnya, kafe ini dikelola oleh PT Konimex, sebelum kemudian pada 2021 beralih ke Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) bekerja sama dengan PT Gujati.

Advertisement

Mengusung konsep modern, kafe ini menyajikan aneka minuman tradisional yang diracik agar lebih ramah di lidah generasi milenial.

Untuk memperkuat daya tarik sekaligus meningkatkan jumlah pengunjung, tim pengabdian masyarakat dari Politeknik Indonusa Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta melakukan pendampingan rebranding dengan dukungan pendanaan dari Kemenristekdikti.

Tim pengabdian diketuai oleh Umi Nafisah (Politeknik Indonusa Surakarta), dengan anggota Agustyarum Pradiska Budi (Politeknik Indonusa Surakarta) dan Mariska Sri Harlianti (Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Ketua tim pengabdian, Umi Nafisah, menjelaskan bahwa pendampingan dilakukan untuk memperkaya fungsi Kafe Jamu, dari sekadar tempat menikmati jamu menjadi ruang edukasi.

Kafe-Jamu-Sukoharjo-yang-berada-2.jpg

“Kami bersama pengelola menambahkan media edukasi berupa herbarium dan papan informasi tanaman obat di dalam kafe. Selain itu, kami juga merancang paket workshop eduwisata agar pengunjung bisa belajar langsung meracik jamu,” ujar Umi.

Paket eduwisata yang ditawarkan antara lain workshop pembuatan sirup beras kencur, instan jahe, hingga wedang uwuh celup. Dengan cara ini, pengunjung tak hanya mencicipi, tetapi juga memahami proses di balik pembuatan jamu tradisional.

Selain program edukasi, tim pengabdian juga mendampingi pengelola dalam strategi promosi. Langkah yang ditempuh di antaranya pembuatan website resmi Kafe Jamu Sukoharjo serta mengaktifkan kembali akun media sosial, terutama Instagram.

“Melalui website dan media sosial, kami ingin Kafe Jamu Sukoharjo lebih dikenal luas, tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh wisatawan dari luar daerah,” tambah Umi.

Dengan transformasi ini, Kafe Jamu Sukoharjo diharapkan mampu menjadi magnet wisata baru di Sukoharjo, sekaligus memperkuat citra daerah sebagai pusat jamu tradisional Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES