Peristiwa Daerah

Telan Anggaran Puluhan Miliar, DLHK Awasi Ketat Pembangunan Alun-alun Sidoarjo

Sabtu, 20 September 2025 - 21:43 | 5.15k
Pembangunan Alun-alun Sidoarjo yang menelan anggaran Rp 24,6 miliar. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Pembangunan Alun-alun Sidoarjo yang menelan anggaran Rp 24,6 miliar. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Pembangunan Alun-alun Sidoarjo sudah berlangsung 121 hari. Tersisa waktu 89 hari untuk menuntaskan proyek sebesar Rp24,6 miliar itu. 

Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo saat ini sedang dilakukan pemasangan lantai granit, trotoar serta akses dan drainase: seperti box culvert. 

Advertisement

Dari pantauan di lokasi, kemarin sejumlah pekerja dari PT Samudra Anugrah Indah Permai selaku kontraktor pelaksana terlihat memasang box culvert di jalan depan pendopo. Meski ada genangan air, u-dith beton dikebut tetap dipasang. 

“Di lokasi (pembangunan alun-alun) sudah ada tim yang memantau dan memeriksa kualitas bangunan,” sebut Hery Santoso Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, DLHK Sidoarjo, Sabtu (20/9/2025). 

Hersan sebutan akrab Hery Santoso menjelaskan bahwa pembangunan alun-alun Sidoarjo terus dikebut. Saat ini ada 69 pekerja yang tersebar dibeberapa spot. Mulai dari taman lansia, anak-anak, taman balita dan olahraga outdor. 

“Jadi mereka (pekerja) tidak hanya fokus di satu titik, tapi berbarengan di semua spot,”ungkapnya.

Dia menambahkan kordinasi dan monitoring pembangunan dilakukan setiap hari, bahkan setiap minggu diadakan evaluasi bersama antara DLHK, kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas. 

Dalam evaluasi tersebut diketahui sempat ada kendala pemindahan kabel PLN yang melintas diatas alun-alun Sidoarjo. Namun sekarang sudah tuntas, dan pekerjaan kembali normal. 

“Karena konsep kami, tidak ada kabel yang ada diatas alun-alun. Kabel-kabel ini ditaruh dibawah tanah, atau ducting,” imbuh Hersan. 

Selain itu, monitoring yang dilakukan DLHK Sidoarjo ini untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan target dengan kualitas bagus sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak kerja. 

Jika diketahui ada kelambatan pekerjaan bisa langsung segera ditangani, misalnya menambah alat atau pekerja. “Jadi dalam pelaksanaan proyek ketika menghadapi masalah, apa yang harus dilakukan misal menambah pekerja atau alat,” katanya.

Hersan menegaskan pihaknya menargetkan bahwa pembangunan alun-alaun senilai puluhan miliar ini tuntas pada akhir November, meski dalam dokomen kontrak sampai pada 15 Desember 2025. 

Dia menyatakan bahwa target selesai lebih awal ini untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan. “Kalaupun ada yang masih kurang, kita punya waktu 15 hari untuk memperbaiki, sehingga tidak sampai menambah masa kerja,” pungkasnya (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES