Peristiwa Daerah

Festival Kampung Budoyo Satukan Ragam Budaya di Malang Raya

Minggu, 21 September 2025 - 10:59 | 7.72k
Antusias pengunjung ramaikan Festival Kampung Budoyo. (Foto: Natasa Ayang Sauqina/ TIMES Indonesia)
Antusias pengunjung ramaikan Festival Kampung Budoyo. (Foto: Natasa Ayang Sauqina/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Gerak rancak Reog Ponorogo dari Universitas Brawijaya dan penampilan atraktif kelompok anak-anak T membuka meriah Festival Kampung Budoyo di Kelurahan Ketawanggede, Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (19/9/2025). Selama empat hari hingga Selasa (22/9), festival ini menghadirkan beragam pertunjukan seni tradisional, pameran kerajinan, hingga pasar kuliner khas daerah.

Mengusung tema Global Village, acara ini tidak hanya menjadi ruang pertemuan budaya Nusantara dengan sentuhan internasional, tetapi juga wadah bagi pelaku UMKM lokal untuk memperkenalkan produknya. Ribuan pengunjung hadir, mulai dari mahasiswa Universitas Brawijaya, mahasiswa asing, hingga masyarakat umum yang ikut meramaikan suasana.

Advertisement

Ajang Seni dan UMKM

Pengunjung disuguhi aneka hiburan mulai dari musik keroncong, dangdut, wayang suket, hingga pameran produk UMKM di stan khusus. Panitia menyebut festival ini memang dirancang sebagai kombinasi hiburan dan pemberdayaan ekonomi.

Antusias-pengunjung-ramaikan-Festival-Kampung-Budoyo-b.jpg

Arum, salah satu pelaku UMKM, menilai acara ini membuka peluang besar untuk memperkenalkan produk. “Bagi kami ini bisa jadi pintu awal. Selain itu, anak-anak muda juga bisa belajar budaya. Jadi tidak hanya main gawai, tapi tahu musik keroncong, tahu wayang suket. Kalau tidak diperkenalkan, takutnya budaya ini tenggelam,” ujarnya.

Festival ini juga menjadi ruang edukasi lintas budaya. Ahmad, mahasiswa Universitas Brawijaya, menggambarkan suasananya seperti berada di sebuah desa budaya. “Dari dekorasi hingga acaranya, vibe-nya benar-benar kayak di kampung,” katanya.

Antusias-pengunjung-ramaikan-Festival-Kampung-Budoyo-c.jpg

Senada, Muhammad Arik menekankan pentingnya acara ini dalam menjaga warisan budaya. “Event ini bisa melestarikan budaya yang ada, agar tidak hilang dan tertinggal di tengah kemajuan zaman,” tuturnya.

Tak hanya seni, kuliner tradisional juga jadi daya tarik utama. Fairuz Raditya, salah satu pengunjung, mengaku lebih tertarik dengan jajanan khas. “Saya kebetulan ingin mencoba jajanan tradisional, dan di sini pilihannya banyak sekali,” katanya.

Festival Kampung Budoyo diharapkan terus menjadi wadah mempertemukan masyarakat, mahasiswa, dan pelaku budaya dalam suasana penuh kebersamaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES