Peristiwa Daerah

Wali Kota Hasto Wardoyo Ajak Warga Yogyakarta Bergerak Bersama Cegah Stunting

Minggu, 21 September 2025 - 14:22 | 10.00k
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengajak warga cegah stunting. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengajak warga cegah stunting. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah (Pemkot) Kota Yogyakarta terus menguatkan komitmen dalam menurunkan angka stunting dengan menggandeng peran aktif masyarakat. Pesan itu ditegaskan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat mengisi safari subuh sekaligus pengajian Ahad pagi di Masjid Al Fatah, Rejowinangun, Kotagede, Minggu (21/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Hasto menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi modal utama bagi Kota Yogyakarta. Pasalnya, daerah ini tidak memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Advertisement

“Kota Yogyakarta tidak punya sumber daya alam. Maka SDM harus unggul, salah satunya dengan menurunkan stunting. Program ini tidak bisa jalan sendiri, perlu dukungan penuh dari masyarakat,” ujar Hasto.

Pencegahan Dimulai Sejak Pra-Nikah

Hasto yang juga seorang dokter spesialis kandungan menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara instan. Menurutnya, kesadaran harus tumbuh sejak sebelum menikah, bahkan sejak pasangan merencanakan kehamilan.

Calon pengantin laki-laki, misalnya, perlu menjaga kesehatan dengan asupan vitamin dan mengurangi rokok. Sementara calon pengantin perempuan disarankan mengonsumsi vitamin D dan asam folat, serta menjaga kondisi fisik dengan lingkar lengan minimal 23,5 cm.

“Siapkanlah pencegahan stunting sejak 75 hari sebelum merencanakan hamil. Itu investasi untuk melahirkan anak sehat dan cerdas,” tutur Hasto.

Selain itu, ia mendorong ibu-ibu untuk menyempurnakan pemberian ASI hingga 24 bulan. Masa tersebut, kata Hasto, merupakan periode emas pertumbuhan otak yang menentukan kualitas generasi mendatang.

Kolaborasi Masjid dan Pemerintah

Safari subuh tersebut turut diwarnai pemeriksaan kesehatan gratis bagi jamaah, khususnya warga lanjut usia. Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan Masjid Al Fatah terhadap program kesehatan Pemkot Yogyakarta.

Pada acara itu juga disalurkan bantuan tali asih dari Bank BPD DIY dan Baznas Kota Yogyakarta untuk mendukung pengelolaan Masjid Al Fatah.

Ketua Takmir Masjid Al Fatah, Hendri Sasongko, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wali Kota dan rombongan. Ia menjelaskan bahwa Masjid Al Fatah berusaha menerapkan konsep masjid berkemajuan yang mengadopsi gagasan Dewan Masjid Indonesia.

“Setiap bulan kami rutin menggelar pengajian Ahad pagi. Setelahnya ada sarapan bersama dan cek kesehatan gratis. Kami juga memiliki ambulance serta tim relawan kemanusiaan,” ujar Hendri.

Selain soal kesehatan, Hasto mengingatkan pentingnya membangun akhlak mulia sebagai pondasi SDM berkualitas. Menurutnya, persoalan mental di era sekarang semakin kompleks, termasuk meningkatnya jumlah “toxic people” yang mudah merasa paling benar sendiri.

“Membangun akhlak yang mulia jauh lebih penting daripada sekadar membangun fisiknya. Ulama dan ustaz punya peran besar memberi teladan,” tambahnya.

Hasto juga mengingatkan warga untuk aktif dalam Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS). Ia menekankan agar sampah dapur tidak dicampur dengan sampah lain sehingga tidak menimbulkan bau. Pemkot telah menyiapkan ember besar bagi penggerobak sampah untuk memfasilitasi pemilahan.

Upaya menurunkan stunting yang dikaitkan dengan pembangunan akhlak mulia dan pengelolaan lingkungan menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kualitas hidup warganya.

Hasto menegaskan, kolaborasi masyarakat dengan pemerintah menjadi kunci dalam mewujudkan generasi emas yang sehat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES