Bupati Bandung Barat Tetapkan Status KLB Imbas 364 Siswa Keracunan MBG

TIMESINDONESIA, BANDUNG BARAT – Kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), semakin memprihatinkan. Hingga Selasa (23/9/2025) pukul 09.00 WIB, jumlah korban melonjak menjadi 364 siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyampaikan keprihatinannya sekaligus memastikan penanganan cepat dilakukan.
Advertisement
“Saya turut prihatin dan menyampaikan doa serta dukungan bagi seluruh siswa dan keluarga yang terdampak. Keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama kami,” ujar Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.
Data Korban
Menurut Dinas Kesehatan KBB, sebaran korban per Selasa pagi tercatat:
Posko Puskesmas Cipongkor: 93 siswa (92 rawat jalan, 1 masih dirawat)
RSUD Cililin: 32 siswa (27 rawat inap, 5 rawat jalan)
Posko Kecamatan Cipongkor: 218 siswa (51 masih dirawat, 167 rawat jalan)
RSIA Anugrah: 21 siswa (seluruhnya rawat inap)
Gejala yang paling banyak dialami korban antara lain mual (255 siswa), pusing (230 siswa), sakit perut (93 siswa), sesak (93 siswa), muntah (83 siswa), lemas (67 siswa), demam (47 siswa), sakit kepala (43 siswa), dan diare (31 siswa).
Jeje menegaskan sebagian besar korban mengalami gejala ringan hingga sedang, namun ratusan siswa tetap membutuhkan perawatan intensif.
Investigasi Dapur MBG
Pemkab Bandung Barat bersama tim kesehatan dan aparat terkait kini menyelidiki dapur penyedia MBG di Cipongkor. Dugaan sementara mengarah pada kualitas makanan yang tidak layak konsumsi, lantaran beberapa siswa dan guru melaporkan adanya makanan berbau tak sedap dan berlendir.
“Proses investigasi sedang berjalan, dan hari ini Pemkab mempercepat penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) agar penanganan medis dan pencegahan bisa lebih cepat,” tegas Jeje.
Siswa PAUD hingga SMK Terdampak
Plt Kepala Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Sapardan, menyebut kasus tidak hanya menimpa siswa SMK, tetapi juga PAUD, SD, hingga SMP. Jumlah terbesar tercatat di SMK Pembangunan Bandung Barat dengan 370 siswa, serta MTs dan MA Darul Fikri dengan ratusan korban.
Dari total distribusi program MBG sebanyak 3.495 siswa di Cipongkor, lebih dari 10% di antaranya kini terdampak keracunan.
Langkah Cepat Pemkab KBB
Pemkab telah mendirikan posko darurat di GOR Cipongkor dan menugaskan tenaga medis berjaga selama 24 jam. Para orang tua siswa diminta aktif memantau kondisi anak-anak dan segera melapor jika menemukan gejala mencurigakan.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan KBB akan memperketat pengawasan terhadap makanan MBG. Guru-guru diinstruksikan ikut memeriksa makanan sebelum dibagikan.
“Intinya, kami tidak ingin ada korban lagi. Semua pihak, baik sekolah, orang tua, maupun tenaga kesehatan harus bersama-sama mengawasi,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |