Peristiwa Daerah

Polres Probolinggo Rekomendasikan Jalur Darurat dan Pengecekan Rutin di Bromo

Selasa, 23 September 2025 - 18:42 | 4.68k
Polisi melakukan olah TKP kecelakakan bus pariwisata di jalur Bromo yang menewaskan 9 orang penumpang (Foto: Rizki Putra Dinasti/Dok. TIMES Indonesia)
Polisi melakukan olah TKP kecelakakan bus pariwisata di jalur Bromo yang menewaskan 9 orang penumpang (Foto: Rizki Putra Dinasti/Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOKecelakaan bus pariwisata yang merenggut 9 korban jiwa di jalur Bromo mendorong Polres Probolinggo mengambil langkah proaktif. Selain menangani kasus hukum, pihak kepolisian juga mengeluarkan rekomendasi penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif mendesak instansi terkait agar segera membangun jalur darurat di area rawan kecelakaan. Usulan ini muncul setelah bus yang dikemudikan oleh tersangka Albahri (60) mengalami rem blong dan menabrak tebing.

Advertisement

"Kami merekomendasikan kepada PU agar membangun jalur darurat di kawasan rawan," jelas AKBP Latif dalam jumpa pers, Senin (22/9/2025).

Selain jalur darurat, Polres Probolinggo juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo untuk melaksanakan ramp check atau inspeksi keselamatan kendaraan secara rutin, terutama pada akhir pekan.

Pengecekan ini dianggap vital untuk memastikan semua kendaraan pariwisata, khususnya bus, dalam kondisi laik jalan sebelum memasuki jalur wisata yang menantang.

"Kami juga merekomendasikan kepada Dishub untuk melaksanakan ramp check setiap akhir pekan," tambah Kapolres.

Kapolres Latif menekankan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan adalah kelalaian dan ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas, baik dari sisi pengemudi maupun kondisi kendaraan. Ia berharap rekomendasi ini bisa menjadi langkah nyata untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan para wisatawan di jalur Bromo.

"Keselamatan harus dijadikan kebutuhan, bukan sekadar kewajiban," katanya.

Kecelakaan yang terjadi tidak terlepas dari kondisi jalan menuju kawasan Gunung Bromo yang dikenal ekstrem dan penuh tantangan. Terutama di wilayah Sukapura dan Lumbang, yang didominasi oleh tanjakan dan turunan yang sangat curam, tikungan tajam, serta medan yang licin.

Dengan kondisi jalan yang demikian, Polres Probolinggo juga mengimbau para pengendara untuk lebih waspada. Kendaraan bertansmisi matik tidak direkomendasikan untuk digunakan di jalur ini karena sistem pengeremannya tidak cocok untuk medan curam dan berisiko tinggi mengalami rem blong.

Catatan Kecelakaan Maut di Jalur Bromo

Tragedi yang menimpa bus pariwisata rombongan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember pada Minggu (14/9/2025) menambah daftar panjang catatan kelam di jalur Bromo. Kecelakaan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai puluhan penumpang lainnya.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, bus yang mengangkut 55 orang ini mengalami rem blong saat menuruni turunan tajam di Jalan Raya Boto, Kecamatan Lumbang.

Sang sopir, Albahri, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, diduga lalai karena memindah gigi dari posisi rendah ke tinggi, serta terus-menerus menginjak rem hingga kampas panas dan tidak berfungsi.

Bus yang melaju tak terkendali akhirnya menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor, sebelum akhirnya terperosok ke parit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES