Peristiwa Daerah

Komisi C DPRD Sidoarjo Sidak Proyek Alun-alun Rp24,6 Miliar, Temukan Deviasi 2 Persen

Rabu, 24 September 2025 - 16:42 | 8.87k
Komisi C DPRD Sidoarjo sidak pembangunan Alun-alun Sidoarjo. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Komisi C DPRD Sidoarjo sidak pembangunan Alun-alun Sidoarjo. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Proyek pembangunan Alun-alun Sidoarjo senilai Rp24,6 miliar mendapat sorotan serius dari Komisi C DPRD Sidoarjo. Dalam sidak lapangan, dewan menemukan progres pekerjaan baru terealisasi 31 persen, tertinggal 2 persen dari target yang seharusnya 33 persen.

Sidak tersebut dipimpin Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Choirul Hidayat, bersama anggota Emir Firdaus, M Zakaria Dimas, M Abud Asyrofi, dan sejumlah anggota lainnya pada Senin (23/9/2025).

Advertisement

Choirul Hidayat mengungkapkan pihaknya kecewa karena baik dinas terkait maupun kontraktor pelaksana tidak menyiapkan dokumen yang sebelumnya sudah diminta melalui surat resmi.

“Sejujurnya kami kecewa, karena dari dinas maupun kontraktor tidak memberikan dokumen yang kami minta. Di lapangan hanya dijelaskan secara lisan tanpa ada bukti tertulis,” tegas politisi PDIP yang akrab disapa Cak Dayat kepada TIMES Indonesia, Rabu (24/9/2025).

Menurut keterangan yang diterima dewan, pembangunan Alun-alun yang dikerjakan PT Samudra Anugrah Indah Permai masih minus 2 persen dari target. Meski deviasi tersebut dianggap kecil, DPRD menegaskan pentingnya langkah percepatan.

“Minggu depan kami akan sidak lagi sekaligus ikut rapat evaluasi bersama dinas, kontraktor, dan konsultan pengawas. Kami ingin pembangunan ini selesai tepat waktu dengan kualitas terbaik,” lanjutnya.

Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M Zakaria Dimas Pratama, menambahkan bahwa deviasi 2 persen memang masih dalam batas toleransi. Namun karena proyek ini masuk kategori Proyek Prioritas Strategis Kabupaten Sidoarjo, percepatan harus segera dilakukan.

“Kami berharap kontraktor meningkatkan ritme kerja, menambah tenaga maupun peralatan jika diperlukan, agar tidak terjadi keterlambatan,” kata Dimas.

Ia juga menyebut sejumlah kendala yang dihadapi kontraktor, mulai dari kondisi cuaca yang tidak menentu, adanya perubahan desain minor, hingga keterlambatan distribusi material tertentu.

“Mereka sudah berjanji dan optimis deviasi ini bisa segera dikejar. Katanya sudah disiapkan skema percepatan, termasuk penambahan tenaga kerja dan jam lembur, agar sisa pekerjaan sesuai timeline,” ungkapnya. 

Komis C DPRD Sidoarjo juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk bisa mencapai target yang tela ditentukan, salah satunya ialah percepatan progres fisik melalui penambahan tenaga kerja, alat berat, dan jam kerja lembur.

“Jaminan kualitas pekerjaan tetap harus menjadi prioritas, tidak hanya mengejar target waktu tetapi juga hasil yang sesuai standar teknis serta evaluasi berkala menjelang batas waktu kontrak agar tidak menumpuk pekerjaan di akhir masa pelaksanaan,” pungkas Zakaria Dimas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES