Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Gresik, Driyorejo hingga Kebomas Catat Angka Tertinggi

TIMESINDONESIA, GRESIK – Kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur terpantau menurun setiap tahun. Namun, Kecamatan Driyorejo dan Kebomas mencatat angka tertinggi kasus tersebut.
Data yang dihimpun Dinas Kesehatan Gresik, kasus kematian ibu terbanyak tercatat di Driyorejo, Kedamean, dan Tambak. Untuk kematian bayi, angka tertinggi berada di Kebomas, Manyar, dan Sangkapura.
Advertisement
Untuk itu Dinas Kesehatan menggelar Workshop Verifikasi dan Analisis Kematian Ibu dan Bayi di Aston Hotel, Jumat (26/9/2025).
Forum ini membedah data kasus sekaligus merumuskan langkah untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Gresik.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik, dr. Mukhibatul Khusna, menyebutkan tren penurunan AKI dan AKB di kabupaten setempat cukup positif.
Pada 2023, AKI tercatat 99,38 per 100.000 kelahiran hidup, turun menjadi 77,59 pada 2024. Sedangkan AKB dari 4,82 per 100.000 kelahiran hidup pada 2023 menurun menjadi 4,38 di tahun berikutnya.
“Pencapaian ini patut diapresiasi, tetapi belum cukup. Kita harus bekerja lebih keras dan berkolaborasi lintas sektor agar penurunan berlanjut signifikan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif yang membuka workshop, menegaskan bahwa persoalan kematian ibu dan bayi bukan hanya soal medis, tetapi juga sosial, kemanusiaan, dan masa depan generasi bangsa.
“Ini bukan sekadar angka statistik, tetapi menyangkut nyawa manusia. Pemkab Gresik berkomitmen penuh memastikan keselamatan ibu dan bayi,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan para dokter, bidan, perawat, serta tenaga kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit se-Kabupaten Gresik. Mereka diajak melakukan diskusi interaktif untuk mengidentifikasi akar masalah serta menyusun solusi komprehensif.
"Hasil rekomendasi nantinya akan menjadi dasar kebijakan Pemkab Gresik agar upaya penurunan AKI dan AKB lebih terarah dan berkelanjutan," imbuh Wabup. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |