Mengulik Potensi Beras Pandanwangi, BRIN dan Bapperida Cianjur Lahirkan Inovasi Pangan

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) bekerja sama erat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Cianjur. Kolaborasi strategis ini berfokus pada diversifikasi produk olahan berbahan dasar beras Pandanwangi Cianjur.
Dalam hal ini Kepala kegiatan riset, Heni Purwaningsih, yang juga seorang Periset di PRTPP, menerangkan bahwa studi ini bertujuan ganda sekaligus mengembangkan produk olahan kaya nutrisi yang berpotensi diterima di berbagai lapisan masyarakat
Advertisement
"Riset ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik mutu fisik, kimia, serta sifat fungsional beras Pandanwangi asal Cianjur," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Sabtu (27/9/2025).
Beberapa produk inovatif yang sedang dikembangkan meliputi beras instan, mi berbahan tepung Pandanwangi, dan kukis sehat. Heni menyampaikan harapannya tentang produk-produk baru ini.
"Produk ini tentunya diharapkan tidak hanya bernutrisi dan enak, tetapi juga kompetitif dari segi harga dan kemasan sehingga mampu bersaing di pasaran," jelas Heni menjabarkan.
Mengenai aspek gizi, Heni memaparkan hasil uji laboratorium yang menjanjikan. Ia mengungkapkan bahwa hasil uji menunjukkan beras Pandanwangi memiliki kandungan amilosa sedang dengan tekstur pulen, menunjukkan tingkat kekenyalan yang optimal.
"Selain itu yang tak kalah penting, beras ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Berdasarkan temuan ini, disimpulkan dari segi kelayakan usaha, beras ini layak untuk dikembangkan secara komersial," tuturnya.
Ke depannya, lebih jauh Heni menambahkan, akan dilaksanakan analisis mendalam terhadap kandungan nutrisi produk akhir, serta merancang kemasan yang menarik agar daya tarik produk di pasaran terus meningkat.
Menanggapi kolaborasi ini, Kepala Bagian Riset dan Inovasi Bapperida Kabupaten Cianjur, Sutopo Apriwendo Putra, menjelaskan upaya yang telah dilakukan. Ia menyatakan bahwa koordinasi tidak hanya terbatas pada periset BRIN, tetapi juga melibatkan komunitas MP3C, Universitas Suryakancana, dan kunjungan langsung ke petani lokal.
"Semoga dengan inovasi yang telah dilakukan oleh periset di BRIN mampu mengangkat nama beras lokal Pandanwangi ke level nasional sehingga petani di Kabupaten Cianjur semakin sejahtera," imbuh Sutopo menutup penyampaian.
Selain pemaparan hasil riset, para peserta kegiatan berkesempatan mengikuti sesi uji organoleptik atau 'orlep'. Sesi ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek sensoris, yaitu menilai rasa, aroma, tekstur, dan tingkat kesukaan terhadap berbagai olahan produk yang telah dikembangkan.
Kegiatan kolaborasi ini diakhiri dengan aspirasi bersama. Harapannya adalah agar inovasi pangan lokal yang berbasis beras Pandanwangi Cianjur ini tidak hanya berperan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi para petani dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Cianjur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |