MPR Goes to Campus di Semarang, Eddy Soeparno Dorong Regulasi Lingkungan dan Energi Terbarukan

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, melanjutkan agenda MPR Goes to Campus dengan menyapa civitas academica Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Kampus ini menjadi lokasi ke-34 dalam rangkaian program tersebut.
Dalam pemaparannya, Eddy menegaskan bahwa persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini bukan lagi sekadar perubahan iklim, melainkan telah memasuki fase yang lebih serius, yaitu krisis iklim.
Advertisement
“Level krisis iklim berada di atas perubahan iklim dan hanya selangkah menuju bencana iklim. Dampaknya sudah kita rasakan bersama, mulai dari kekeringan berkepanjangan, banjir bandang, polusi udara, hingga peningkatan suhu global,” ujarnya.
Doktor Ilmu Politik lulusan UI ini menyampaikan bahwa Fraksi PAN di DPR RI terus mendorong lahirnya regulasi yang berpihak pada lingkungan. Salah satunya melalui Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Perubahan Iklim (RUU PPI) yang kini masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2026 setelah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 23 September 2025.
Selain RUU PPI, Eddy juga menyoroti perjuangan panjang untuk mewujudkan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET). RUU ini dinilainya krusial sebagai landasan hukum bagi percepatan transisi energi di Indonesia.
“Sejak periode lalu, saat saya menjadi pimpinan Komisi VII DPR RI, kami konsisten memperjuangkan RUU EBET. Dunia usaha, baik dalam maupun luar negeri, menunggu payung hukum ini agar investasi energi terbarukan bisa bergerak cepat,” jelasnya.
Eddy menambahkan, potensi energi terbarukan Indonesia yang mencapai 3.600 gigawatt perlu segera dimanfaatkan. Untuk itu, dukungan regulasi, investasi, dan teknologi harus berjalan beriringan.
Di hadapan mahasiswa Unimus, Eddy juga menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengembangan riset energi bersih serta menumbuhkan gaya hidup ramah lingkungan.
“Unimus bisa menjadi laboratorium energi bersih. Generasi muda punya peran strategis, sebab dampak paling berat dari krisis iklim akan kalian rasakan,” pungkas anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |