Sejumlah Santri Al Khoziny Tertimpa Reruntuhan Bangunan, Evakuasi Masih Berlangsung

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo. Gedung mushola tiga lantai di kompleks pesantren itu tiba-tiba ambruk usai digunakan salat Ashar berjamaah, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 14.45 WIB. Sejumlah santri pun dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan.
Hingga pukul 17.42 WIB, tim gabungan dari BPBD Jawa Timur, TNI, dan Polri masih berjibaku melakukan proses evakuasi. Alat berat sudah diturunkan ke lokasi untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban. Namun, jumlah pasti korban dalam musibah ini belum bisa dipastikan.
Advertisement
Di lokasi, juga terlihat Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana memantau evakuasi korban. Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak juga ada di lokasi.
Wahid, salah satu santri yang selamat, menceritakan detik-detik menegangkan saat bangunan mulai berguncang. Dan tak lama kemudian langsung ambruk.
"Waktu salat Ashar, di rakaat kedua sudah terasa getaran. Tiba-tiba sisi kiri mushola ambruk. Ada sekitar 100 santri yang ikut berjamaah," tuturnya dengan suara bergetar.
Santri yang selamat langsung dievakuasi ke gedung kampus Al Khoziny agar mendapat penanganan lebih aman. Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke RSUD Notopuro dan RSI Siti Hajar untuk mendapatkan perawatan medis.
Munir, Ketua RT 7 RW 3 Buduran, mengungkapkan bahwa ambruknya bangunan itu terjadi secara tiba-tiba. “Habis jamaah Ashar, sekitar jam tiga, terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa. Ternyata mushola pondok ambruk,” ujarnya.
Menurut Munir, pihak pondok sebelumnya sempat meminta izin untuk melakukan pengecoran bangunan tersebut. Namun ia tak menyangka konstruksi itu akan roboh saat masih dalam proses pembangunan.
“Semalem sudah ada izin untuk ngecor bagian atas. Saya kaget waktu dengar suara keras, ternyata bangunannya roboh,” tambahnya.
Munir juga menyebutkan, setelah kejadian, terdengar teriakan minta tolong dari dalam reruntuhan bangunan. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti jumlah korban.
“Masih ada santri yang terjebak di dalam, tapi kita belum tahu jumlah pastinya,” tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |