Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Inspeksi 15 SPPG, Ini Hasilnya

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makanan bergizi gratis (MBG) menjadi sasaran inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.
Inspeksi kesehatan lingkungan SPPG ini, mengacu instrumen inspeksi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Advertisement
Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyampaikan, dari hasil inspeksi kesehatan di SPPG yang dilakukan, masih dalam proses kunjungan.
"Jumlah SPPG kita (inspeksi) ada 45 unit. Bila ada perkembangan jumlah, belum (bisa) diinformasikan, karena secara ketentuan tidak ada mekanisme melaporkan," kata Gunawan, dikonfirmasi TIMES Indonesia, Selasa (30/9/2025) petang.
Data dihimpun, kunjungan inspeksi kesehatan lingkungan SPPG oleh tim Dinkes Kabupaten Malang sudah berlangsung selama 15-29 September 2025 lalu.
Sesuai instrumen IKL Kementerian Kesehatan RI pada SPPG, mencakup 22 persyaratan dan kriteria umum, serta 9 persyaratan khusus. Dimana, nilai standar minimal ditetapkan 80.
Standar IKL SPPG Landungsari Skor 93
Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang dilakukan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, salah satunya telah dilakukan di SPPG Landungsari Dau Kabupaten Malang, pada 29 September 2025. Dari inspeksi IKL ini, SPPG Landungsari mendapatkan skor 93, jauh melampaui standar minimal 80.
Kepala SPPG Landungsari, Bayu Ramandika Kurniawan, S.Pd, menyampaikan capaian skor IKL ini menjadi bukti nyata bahwa SPPG Landungsari serius menjaga komitmen kualitas layanan dan standar kesehatan lingkungan.
Menurutnya, skor 93 IKL yang didapatkan, menunjukkan keseriusan SPPG Landungsari mewujudkan program MBG, khususnya di wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang,
"Capaian skor IKL ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh tim dan mitra. Skor 93 in menjadi pengakuan atas kerja keras kita semua. Mulai dari pengelolaan dapur, kebersihan lingkungan, hingga kepatuhan pada standar kesehatan," terang Bayu Ramandika.
Lebih lanjut, kata Bayu, capaian ini harus menjadi motivasi untuk terus menjaga kualitas, karena keberhasilan program MBG tidak hanya soal distribusi makanan, tetapi juga soal keamanan dan kesehatan anak-anak penerima manfaat.
Pemerintah Desa Landungsari dan kecamatan setempat turut mengapresiasi capaian tersebut. Mereka menilai skor tinggi dalam inspeksi kesehatan lingkungan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap SPPG Landungsari sebagai garda terdepan dalam mendukung program MBG.
Selain menerima inspeksi kesehatan, pada hari yang sama SPPG Landungsari juga menggelar konsolidasi bersama Forkopimcam Dau. Pertemuan ini melibatkan pihak Kecamatan, Polsek, Koramil, Kepala Desa Landungsari, serta Yayasan dan Mitra dapur SPPG.
Menurut Bayu, konsolidasi tersebut menegaskan pentingnya kekompakan seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program MBG di tengah polemik yang berkembang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |