Peristiwa Daerah

“Fashion Batik on the Train and Station” Semarakkan Hari Batik Nasional

Kamis, 02 Oktober 2025 - 16:57 | 4.24k
Seorang model dalam “Fashion Batik on the Train and Station” (Foto : dok PT KAI DAOP 7 Madiun)
Seorang model dalam “Fashion Batik on the Train and Station” (Foto : dok PT KAI DAOP 7 Madiun)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Para penumpang kereta api KA Singasari dan KA Kertanegara mendapatkan kejutan menarik saat kereta api melintasi rute Madiun - Kediri dan sebaliknya. 

Bertepatan dengan Hari Batik Nasional 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, serta pegiat batik sekaligus desainer asal Magetan Anggi Putra menghadirkan pagelaran busana “Fashion Batik on the Train and Station”, Kamis (2/10/2025).

Advertisement

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul menuturkan Indonesia dikenal sebagai negeri dengan budaya yang kaya dan beragam, salah satunya adalah batik. 

Kain tradisional ini telah diakui dunia sebagai warisan budaya berharga milik bangsa. Fashion show batik ini sesuai namanya tidak hanya di kereta, tapi juga di stasiun Madiun dan Kediri. 

“Sebagai warisan budaya tak benda, gelaran ini menjadi wujud apresiasi sekaligus rasa bangga terhadap batik, khususnya batik khas Magetan yang merupakan bagian dari wilayah Daop 7 Madiun,” ujar Zainul, Kamis, (02/09/2025).

Fashion-Batik-on-the-Train-and-Station-a.jpg

Zainul mengungkapkan, “Fashion Batik on the Train and Station" selain bermanfaat memperkenalkan kekayaan motif batik, kegiatan ini juga memberi ruang promosi bagi para pelaku UKM batik di Magetan. 

“KAI terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkesinambungan,” tambah Zainul.

Dalam gelaran “Fashion Batik on the Train and Station”, para penumpang kereta api mendapatkan pengalaman berbeda. Mereka disapa langsung di stasiun maupun di atas kereta, menerima suvenir berupa scarf bermotif kereta dan motif khas Magetan, serta menikmati kue Rahayu dan jenang candi khas Magetan. 

Hidangan tersebut bukan sekadar jamuan, melainkan simbol keberuntungan, kehangatan, dan doa keselamatan yang terkandung dalam setiap gigitannya.

Keunikan lain hadir melalui peragaan busana karya Anggi Putra, di mana salah satu model merupakan penyandang disabilitas. 

“Hal ini menjadi wujud dukungan KAI dalam memberikan ruang berekspresi bagi penyandang disabilitas. KAI juga berupaya menghadirkan layanan transportasi yang sehat, selamat, aman, nyaman, dan ramah disabilitas,” jelas Zainul.

Melalui peringatan ini, KAI Daop 7 Madiun berharap warisan budaya batik semakin mendunia, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat Indonesia untuk mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Hari Batik Nasional bukan hanya untuk menguatkan jati diri bangsa, tetapi juga menjadi momentum dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik,” pungkas Zainul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES