Peristiwa Daerah

Hari Batik Nasional, Siswa TK Belajar Membatik Khas Bondowoso

Kamis, 02 Oktober 2025 - 18:15 | 4.09k
Owner Ijen Batik saat membimbing dan memantau langsung proses pewarnaan Batik bagi siswa TK (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Owner Ijen Batik saat membimbing dan memantau langsung proses pewarnaan Batik bagi siswa TK (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Hari Batik Nasional setiap Tanggal 2 Oktober Pada momentum kali ini, puluhan siswa TK Miftahul Ulum Desa Jambeanom Kec Jambesari Darussholah belajar membatik, Kamis (2/10/2025). 

Total ada 30 siswa TK yang belajar membatik. Mereka diajari langsung oleh pembatik profesional sekaligus owner Ijen Batik, Andriyanto tanggal 2 Oktober diperingati Hari Batik Nasional. 

Advertisement

Menurutnya, batik itu diakui secara dunia oleh UNESCO sehingga perlu generasi diedukasi sejak usia dini.

“Oleh karena itu kami Ijen Batik memberikan edukasi kepada anak-anak usia dini melalui TK Miftahul Ulum Jambianom ini yang ada di Kecamatan Jambesari untuk belajar mewarnai batik,” katanya. 

Menurutnya mereka belajar mewarnai batik dengan motif khas Bondowoso. Sekaligus mengenalkan kalau di Bondowoso motifnya itu ada Daun Singkong dan Topeng Konah. 

Owner-Ijen-Batik-b.jpg

“Kemudian tadi kita juga display batik Bumdes yang lengkap. Satu lembar batik itu lengkap jadi dijelaskan dulu. Ini lho motif batik Bondowoso itu ada Daun Singkong, ada Blue Fire dan Singo Wulung,” paparnya. 

Sementara untuk proses mewarnai menggunakan sistem coret. Jadi dirinya memberikan pengarahan karena anak TK masih belum tahu.

Bahwa kata dia, pewarnaan batik itu yang menggunakan cotton bud itu namanya proses mencoret. “Untuk desainnya memang sudah dibawa oleh Ijen Batik,” imbuhnya. 

Dalam proses mewarnai ia harus bersabar, karena ada yang menangis, ada yang warnanya tumpah. Tapi untuk hasilnya sudah lumayan bagus untuk hasil pewarnaannya.

Desain yang disediakan difokuskan di dua desain motif khas Bondowoso yaitu motif Topeng Konah dan Daun Singkong.

Adapun tujuannya kata dia, untuk mengedukasikan dua motif karena merupakan motif utama Bondowoso.

Kemudian untuk Topeng Konah kebanyakan orang itu masih belum tahu kalau di Bondowoso itu ada Topeng Konah terutama di sekolah-sekolah masih belum ada pengetahuan tentang itu. 

“Jadi harapannya ke depan itu mungkin di setiap sekolah itu disediakan satu sekolah minimal satu topeng lah. Jadi siswa tahu oh ini di Bondowoso ada Topeng Konah,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES