Peristiwa Daerah Tragedi Al Khoziny

Wali Santri Sepakati Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny dengan Alat Berat

Kamis, 02 Oktober 2025 - 18:40 | 6.37k
Para orang tua dan wali santri Ponpes Al Khoziny yang anaknya belum ditemukan akhirnya menyetujui penggunaan alat berat dalam proses pencarian. (Foto: Istimewa)
Para orang tua dan wali santri Ponpes Al Khoziny yang anaknya belum ditemukan akhirnya menyetujui penggunaan alat berat dalam proses pencarian. (Foto: Istimewa)
FOKUS

Tragedi Al Khoziny

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Memasuki hari keempat pasca runtuhnya mushala Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, para orang tua dan wali santri yang anaknya belum ditemukan akhirnya menyetujui penggunaan alat berat dalam proses pencarian.

Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan bersama tim SAR gabungan di sekitar lokasi kejadian, Kamis (2/10/2025). Keputusan ini diambil setelah masa pencarian darurat (golden time) dinyatakan berakhir dan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi dari dalam reruntuhan.

Advertisement

Pertemuan turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta perwakilan Forkopimda. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan pemerintah dalam penanganan musibah, sekaligus menjadi momen penuh haru bagi keluarga korban yang masih menanti kabar.

Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan sejak Rabu malam hingga Kamis pagi, pencarian manual dengan metode verbal dan alat pendeteksi suara tidak membuahkan hasil.

Memasuki-hari-keempat-pasca-runtuhnya-musala-Pondok-Pesantren-b.jpg

“Karena hasilnya nihil, kami mempersiapkan opsi penggunaan alat berat. Namun, keputusan ini kami bawa ke forum bersama keluarga korban. Kami tidak ingin mengambil langkah tanpa persetujuan mereka,” ujar Nanang.

Ia menegaskan, penggunaan alat berat akan dilakukan dengan hati-hati agar tetap menghormati keberadaan korban di lokasi. “Koordinasi dengan wali santri sangat penting. Dalam rapat terakhir, keluarga menyepakati penggunaan alat berat,” katanya.

Untuk mendukung evakuasi, Basarnas telah menyiapkan lima unit crane, 30 ambulans, 300 kantong jenazah, serta 30 dump truck untuk mengangkut puing bangunan maupun barang milik korban yang ditemukan.

Hingga Kamis sore ini tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih terus melakukan pencarian manual. Sementara itu, suasana di posko gabungan masih dipenuhi harapan dan doa dari para keluarga yang menunggu kabar tentang santri mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES