
TIMESINDONESIA, BATU – Kota Batu siap menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang dilaksanakan pada 6 hingga 10 November 2025 mendatang.
Kesiapan ini dikemukakan oleh Wali Kota Batu, Nurochman bersama Ketua Umum ICCN TB. Fiki C. Satari dan Ketua OC ICCF 2025, Sam Vicky Arief H di hadapan media, Kamis (2/10/2025).
Advertisement
Nurochman menegaskan kesiapan kotanya menjadi tuan rumah dan bagian utama dari Senyawa Malang Raya.
"Kota Batu siap menjadi tuan rumah ICCF 2025. Kolaborasi Malang Raya adalah kekuatan nyata yang akan mendorong Jawa Timur menjadi Creative Province," ujar Nurochman
la menambahkan, semangat kolaboratif antara Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang merupakan contoh ideal sinergi lintas wilayah yang menempatkan kreativitas sebagai sumber daya utama pembangunan daerah.
Batu, dengan identitasnya sebagai kota wisata dan kuliner, kini tengah melangkah menuju Road to Batu City of Gastronomy menjadikan kreativitas dan kearifan lokal sebagai poros ekonomi yang menyejahterakan masyarakat.
ICCF tahun 2025 ini mengusung tema "Nusantaraya Senyawa Malang Raya". Festival ini menjadi simbol pertemuan antara tradisi dan inovasi, antara warisan budaya dan teknologi baru.
Festival ini menghadirkan pengalaman lintas ruang bagi publik dan komunitas kreatif Indonesia.
Dalam semangat Hari Pahlawan, ICCF 2025 menegaskan bahwa para pelaku ekonomi kreatif adalah pahlawan masa kini, yang berjuang dengan gagasan, inovasi, dan keberanian untuk membangun Indonesia yang berdaya, mandiri, dan berbudaya.
Rangkaian pernyataan para tokoh di balik ICCF 2025 menggambarkan satu semangat besar: bahwa Senyawa Malang Raya bukan hanya perayaan, melainkan gerakan kolektif untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai Creative Province.
Dari Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang kreativitas tumbuh, berakar, dan menyebar menjadi kekuatan baru bagi Indonesia.
Serangkaian kegiatan dilaksanakan dalam festival ini diawali dengan peresmian Selecta Living Museum: transformasi warisan-historis menjadi ekosistem belajar kreatif.
Dilanjutkan dengan City Tour Agro Kreatif & Produk Lokal Fest, dimana peserta melaksanakan perjalanan wisata ke tempat-tempat kreatif pertanian, kuliner, wisata edukatif serta Produk Lokal Fest (UMKM, pengrajin, brand kreatif).
Kegiatan berlanjut di Kota Malang, lewat beragam kegiatan yang tak kalah seru, antara lain International Conference "Future Creative Ecosystem: Al, Media Art, and Digital Humanity" dimana akan di bahas tuntas soal Artificial Intelligence (Al) untuk industri kreatif, transformasi media art, dan masa depan kerja kreatif. Didukung Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini menghadirkan pembicara nasional & tamu jejaring internasional.
Kegiatan berlanjut dengan dilaksanakannya Festival Mbois 2025, sebuah festival dengan format baru yang memadukan art installation, music performance, digital experience, dan creative showcase komunitas muda Malang Raya.
Kongres ICCN menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang dihadiri 260 orang delegasi kota/kabupaten kreatif se-Indonesia, membahas arah gerakan kreatif nasional menuju 2045.
Keesokan harinya kegiatan berpindah ke Kabupaten Malang. Dimana di kabupaten ini dilaksanakan Festival Nusantaraya & ICCF Awarding Night.
Puncak perayaan ICCF 2025 akan berlangsung pada 9 November 2025 melalui momentum penting Festival Nusantaraya yang menjadi ruang besar bagi ekspresi dan kolaborasi kreatif lintas sektor. Diselenggarakan secara serentak di tiga titik utama.
Boon Pring-Bamboo Living Museum yang menampilkan ekowisata dan Pasar Boon Pring dari para pelaku UMKM, pengrajin, serta komunitas kreatif desa wisata.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, yang menjadi panggung Tech & Digital Creative Showcase memadukan inovasi teknologi, startup kreatif, dan industri digital masa depan.
Dan salah satu lokasi dipilih Candi bersejarah di Kabupaten Malang yang diubah menjadi panggung seni dan refleksi budaya Nusantara, memadukan pertunjukan tari, musik, dan instalasi seni dalam atmosfer spiritual khas Kabupaten Malang
Fiki, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menegaskan bahwa ICCF 2025 bukan sekadar forum silaturahmi dan perayaan nasional komunitas kreatif Indonesia, melainkan simbol konsolidasi civil society untuk mendukung pemerintah dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas.
Gerakan ini menegaskan peran jejaring masyarakat yang mandiri dengan kreativitas sebagai energi utama.
Melalui Nusantaraya di Malang Raya, ICCF merepresentasikan bahwa kota-kota tidak terikat sekat administratif, tetapi mampu berkolaborasi dan bersinergi merayakan keberagaman serta kekayaan Indonesia, untuk bersama bergerak maju.
Sebagai penggerak, ICCN akan terus memastikan langkah maju para pelaku kreatif dan pelaku seni dalam memperkuat peran strategisnya bagi bangsa.
Sementara Vicky, Ketua OC ICCF 2025, menegaskan bahwa ICCF bukan sekadar festival, tetapi sebuah pergerakan besar. "Dari Malang Raya kita buktikan: Kota Batu dengan potensi gastronomi, Kota Malang dengan media art, dan Kabupaten Malang dengan kekuatan budayanya, bersenyawa mendorong Jawa Timur Creative Province," ujarnya.
Menurutnya, Senyawa Malang Raya adalah representasi model pembangunan berbasis kreativitas, kolaboratif, partisipatif, dan berorientasi pada kemajuan bersama.
Sementara itu Koordinator Malang Creative Fusion, Dadik Wahyu Chang dan Koordinator Batu Creative Hub, Alan Wahyu Hafiludin,
Boim, Koordinator Kalangan (Kabupaten Malang) menyatakan hal senada, terkait kesiapan mendukung suksesnya terselenggaranya acara ini. (*)
Pewarta : Muhammad Dhani Rahman
Editor. :
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |