Peristiwa Daerah Tragedi Al Khoziny

Warga Sidoarjo Gelar Sholat Gaib, Doakan Santri Ponpes Al Khoziny sebagai Syuhada

Jumat, 03 Oktober 2025 - 19:38 | 4.78k
Ratusan warga Sidoarjo saat sholat gaib untuk santri Ponpes Al Khoziny di Masjid Majelis Dzikir Pondok Mutiara. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Ratusan warga Sidoarjo saat sholat gaib untuk santri Ponpes Al Khoziny di Masjid Majelis Dzikir Pondok Mutiara. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Al Khoziny

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Ratusan warga Sidoarjo menggelar sholat gaib untuk korban santri yang meninggal dunia akibat tertimpa bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. 

Sholat gaib dan doa bersama dipimpin langsung oleh Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin usai sholat Jumat di Masjid Majelis Dzikir Pondok Mutiara sebagai bentuk kepedulian terhadap korban. 

Advertisement

"Di hari Jumat, seluruh warga NU, seluruh masjid yang dinaungi lembaga takmir masjid NU, sebagaimana instruksi PBNU untuk melaksanakan salat gaib," kata Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin, Jumat (3/10/2025).

evakuasi-terhadap-orban-reruntuhan-a.jpg

Kiai Zainal menjelaskan bahwa sholat gaib dan doa bersama ini dilakukan untuk mendoakan almarhum agar diberi tempat terbaik disisi Allah SWT. Sekaligus dukungan moral untuk keluarga korban yang ditinggalkan.

"Melalui ikhtiar ini, semoga almarhum diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketenangan," ungkapnya. 

Dia menambahkan bahwa puluhan keluarga yang masih menunggu hasil evakuasi menunjukkan keihklasan yang luar biasa. Dirinya yakin, korban yang meninggal dunia akan mati syahid.

“Alhamdulillah kemarin ketika dikumpulkan para wali santri di satu tempat, mereka menerima, mereka ikhlas, mereka yakin bahwa anak mereka mati syahid, mati dalam keadaan beribadah, mati dalam keadaan suci, sehingga tidak ada satu pun yang keberatan,” paparnya.

evakuasi-terhadap-orban-reruntuhan-2.jpg

Ketua PCNU Sidoarjo berpesan, agar semangat memondokkan anak harus terus dijaga meski ada musibah besar seperti ini. Sebab, mendidik anak di pesantren diyakini menjadi amal jariyah bagi orang tua.

“Pesan kami kepada keluarga tetap istiqomah, tetap yakin bahwa memondokkan anak itu bagian dari membangun universitas akhirat yang akan diterima ketika orang tua meninggal dunia, jangan berhenti walaupun ada musibah, tetap semangat memondokkan anak-anak dan ikhlas selalu berdoa,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES