Peristiwa Daerah

Pemkab Banyuwangi Berikan Pelatihan Keamanan Pangan Bagi Pengelola MBG

Minggu, 05 Oktober 2025 - 11:31 | 552
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menghadiri pelatihan para petugas SPPG. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menghadiri pelatihan para petugas SPPG. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Guna memastikan setiap suapannya aman dan bergizi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah tegas untuk melindungi kesehatan anak-anak penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dengan menggelar pelatihan keamanan pangan bagi petugas penjamah makanan (pengelola) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Advertisement

Pelatihan yang digelar pada Sabtu (4/10/2025), ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas para pengelola MBG atau penjamah makanan. Terutama dalam menerapkan prinsip higiene dan sanitasi dalam proses pengolahan pangan, sehingga resiko keracunan bisa diantisipasi.

“Petugas SPPG merupakan garda terdepan dalam program MBG. Untuk itu, mereka harus ditambah wawasan dan ilmu terkait prinsip dasar keamanan pangan. Ini penting untuk memastikan bahwa makanan MBG aman dikonsumsi siswa,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Minggu (05/10/2025).

Pelatihan tersebut diikuti oleh 150 penjamah makanan dari SPPG Kecamata Giri, Glagah, Kabat, Muncar, dan Siliragung. Mereka terdiri atas petugas belanja, juru masak, penyaji makanan, hingga pendistribusi MBG.

Ipuk-Fiestiandani-Azwar-Anas-b.jpg

Selama pelatihan, peserta dibekali berbagai materi oleh narasumber dari BPOM Jember dan tim ahli sanitasi Dinas Kesehatan Banyuwangi. Materi pelatihannya mencakup pemilihan bahan baku, pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan sesuai standar keamanan pangan.

Ipuk berharap, pelatihan ini dapat memotivasi kinerja seluruh pekerja di SPPG dalam menyediakan MBG yang higienis dan aman.

“Keselamatan anak-anak adalah prioritas. Tidak boleh ada kompromi dalam hal keamanan makanan. Setelah pelatihan, para penyedia MBG bisa menyajikan makanan yang lebih sehat dan higienis. Jangan sampai terjadi keracunan,” tegas Ipuk.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan bahwa untuk menjaga operasional SPPG pihaknya akan melakukan sejumlah hal. Seperti pendampingan puskesmas dalam pengelolaan MBG, inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, serta penerbitan Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS) bagi SPPG yang telah memenuhi standar.

Saat ini, di Banyuwangi telah beroperasi 30 SPPG dengan total pekerjanya sebanyak 1.477 orang. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 21% pengelola yang sudah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat keamanan pangan. 

“Pelatihan akan dilakukan secara bertahap hingga menyasar seluruh pengelola MBG se-Banyuwangi. Kita akan kebut pelatihannya. Target akhir Oktober kita tergetkan tuntas,” tutup Amir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES