FKUB Kota Probolinggo Pastikan Insentif Guru Agama Tepat Sasaran Lewat Monev Lapangan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tak hanya berdialog soal toleransi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo juga turun langsung ke lapangan. Awal Oktober ini, mereka memantau kegiatan pendidikan karakter di berbagai rumah ibadah.
Selama tiga hari, 3–5 Oktober 2025, FKUB melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap Sekolah Minggu, Pasraman, hingga kelas keagamaan Tri Dharma. Total ada 18 tim yang diterjunkan ke gereja, pasraman, dan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga.
Advertisement
Ketua FKUB Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, menegaskan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Perwali Nomor 82 Tahun 2024 tentang Pedoman Pemberian Insentif Guru Keagamaan Nonformal.
“FKUB hadir sebagai penjamin mutu dan transparansi,” ujar mantan ketua KPUD Kota Probolinggo 2 periode itu, Senin (6/10/2025).
Menurut Hudri, FKUB kini tak hanya hadir saat konflik terjadi, tapi juga aktif membangun kerukunan dari hulu lewat pembinaan generasi muda di komunitas keagamaan.
Yang menarik, program ini memberi pengakuan nyata kepada para pengajar nonformal lintas agama. Mereka dikenal dengan sebutan Guru Minggu di gereja, Guru Agama Buddha di vihara, Guru Agama Hindu di pasraman, dan Guru Khonghucu di klenteng.
Khusus pengajar Buddha dan Khonghucu, aktivitasnya berpusat di TITD Sumber Naga.
Sebagai bentuk apresiasi, mereka berhak mendapat insentif bulanan yang disalurkan pemerintah melalui mekanisme hibah. Dana itu cair tiap tiga bulan setelah FKUB mengevaluasi laporan kegiatan.
Monev kali ini jadi ajang untuk melihat langsung metode pembelajaran dan kendala di lapangan. Para pengelola tempat ibadah menyambut positif langkah FKUB ini.
Mereka menilai, kunjungan tersebut bukan intervensi, melainkan bentuk perhatian negara terhadap pendidikan spiritual anak-anak lintas agama.
Sinergi antara Pemkot Probolinggo, FKUB, dan tokoh agama diyakini memperkuat fondasi kerukunan di Kota Probolinggo.
Dengan pendidikan karakter yang hidup di tiap komunitas, generasi muda diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang taat, toleran, dan cinta damai. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |