Peristiwa Daerah Tragedi Al Khoziny

Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Ditutup, Pemprov Jatim Fokus Dampingi Identifikasi Korban

Selasa, 07 Oktober 2025 - 10:44 | 4.04k
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau tahap akhir proses evakuasi korban serta pembersihan material bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025). (FOTO: Dok. Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau tahap akhir proses evakuasi korban serta pembersihan material bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025). (FOTO: Dok. Humas Pemprov Jatim)
FOKUS

Tragedi Al Khoziny

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan tetap berada di lapangan hingga proses identifikasi korban Ponpes Al Khoziny benar-benar tuntas.

Ia menyebut operasi pencarian dan penyelamatan akan resmi ditutup pada Selasa (7/10/2025), dengan fokus penanganan selanjutnya di RS Bhayangkara Surabaya bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Advertisement

“Pendampingan psikologis dan spiritual bagi para santri juga menjadi prioritas agar mereka pulih dari trauma,” kata Khofifah, Senin (6/10/2025) malam saat meninjau tahap akhir proses evakuasi korban serta pembersihan material bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.

Dalam kesempatan ini, Khofifah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras sejak hari pertama evakuasi. “Terima kasih atas sinergi dan kerja cepat seluruh tim. Alhamdulillah, progresnya signifikan dan kini kita memasuki tahapan akhir,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga mengunjungi keluarga korban di RS Bhayangkara. Ia menyempatkan diri memberikan penguatan kepada mereka yang menunggu proses identifikasi, termasuk kepada Halimah, ibu dari almarhum Saki Yusuf, salah satu santri korban reruntuhan. “Ibu harus tetap makan, jangan sampai jatuh sakit. Kami akan terus dampingi sampai proses ini selesai,” ucapnya sembari menenangkan Halimah.

Hingga Senin malam, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 17 jenazah, lima di RS Sidoarjo dan 12 lainnya di RS Bhayangkara Surabaya. Proses identifikasi dilakukan secara hati-hati dengan melibatkan pakar forensik dan tim dari Universitas Airlangga. (*)

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES