Taman dan Gapura Bakpia Pathuk Diresmikan, Simbol Baru Ikonik Kuliner Kota Yogyakarta

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali mempercantik wajah kotanya dengan sentuhan khas budaya lokal. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara resmi meresmikan Taman dan Gapura Sentra Industri Bakpia Pathuk di Jalan Karel Sasuit Tubun, Kelurahan Ngampilan, Kemantren Ngampilan, Selasa (7/10/2025). Kawasan ini menjadi simbol baru kejayaan industri kuliner legendaris yang telah melekat erat dengan identitas Kota Gudeg.
Acara peresmian tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran para pelaku industri bakpia, masyarakat sekitar, hingga sejumlah pejabat daerah. Momentum ini tidak hanya menjadi peresmian fasilitas publik, tetapi juga penegasan kembali posisi Bakpia Pathuk sebagai ikon wisata dan ekonomi kreatif Yogyakarta.
Advertisement
Dalam sambutannya, Hasto menegaskan bahwa taman dan gapura tersebut bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan ikon budaya nonbenda yang merepresentasikan sejarah dan kebanggaan masyarakat Yogyakarta.
“Bakpia bukan hanya makanan tradisional, tetapi penanda identitas budaya kota ini. Karena itu, bukan cuma kemasan produknya yang harus menarik, tetapi juga bagaimana kita menata lingkungannya. Dengan adanya gapura, taman, dan area parkir yang tertata, kawasan ini jadi lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan,” ujar Hasto.
Menurutnya, pengembangan kawasan Pathuk akan berpengaruh langsung terhadap perputaran ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata. Ia menilai, omzet industri bakpia dapat menjadi barometer perkembangan pariwisata di Yogyakarta.
“Kalau penjualan bakpia naik, berarti wisata juga bergeliat. Sebaliknya, kalau turun, bisa jadi pariwisata sedang lesu. Jadi, bakpia itu indikator sederhana kehidupan wisata di Jogja,” tambahnya.
Lebih dari sekadar ruang publik yang estetis, Hasto berharap taman tersebut dapat menjadi ruang interaksi sosial dan wahana edukasi bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan proses pembuatan bakpia, salah satu kuliner tertua dan paling ikonik di Yogyakarta.
Sementara itu, Siek Angling Saputro Sanjaya, pemilik Bakpia 25, menyambut baik langkah Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mempercantik kawasan Pathuk. Menurutnya, keberadaan taman dan gapura baru akan membuat kawasan tersebut lebih mudah dikenali oleh wisatawan.
“Kita berharap masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan ini. Dengan adanya gapura ini, pengunjung jadi lebih mudah mengenali kawasan Pathuk sebagai pusat oleh-oleh khas Jogja,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain memperindah kawasan, keberadaan Joglo dan taman baru di kawasan ini juga diharapkan menjadi ruang sosial yang hidup, tempat berkumpul, menggelar kegiatan budaya, promosi produk UMKM, hingga pameran kuliner khas Yogyakarta.
“Sinergi antara tradisi, kuliner, dan kehidupan masyarakat harus terus dijaga. Kalau lingkungan tertib, bersih, dan aman, Jogja akan selalu menjadi magnet wisata yang tak pernah sepi,” imbuhnya.
Dengan peresmian taman dan gapura ini, kawasan Bakpia Pathuk bukan hanya sekadar tempat membeli oleh-oleh, tetapi juga menjadi ruang simbolik yang menegaskan kehangatan, keramahan, dan kekayaan budaya Kota Yogyakarta.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Yogyakarta dalam menguatkan branding wisata kuliner sebagai daya tarik utama di tengah pesatnya perkembangan pariwisata nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |