Peristiwa Daerah

Wali Kota Malang Minta Perbaikan Cepat Jembatan Sonokembang-Pandanwangi

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 13:49 | 1.23k
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat meninjau langsung jembatan ambrol. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat meninjau langsung jembatan ambrol. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemkot Malang bergerak cepat menanggapi ambrolnya pondasi Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau langsung jembatan tersebut, Sabtu (11/10/2025).

Dalam peninjauannya, Wahyu memerintahkan Dinas PUPRPKP segera membongkar dan memperbaiki jembatan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

Advertisement

Wahyu mengatakan, ambrolnya pondasi disebabkan oleh tingginya curah hujan disertai pohon tumbang, timbunan sampah, sedimen, dan angin kencang. 

“Hari ini kita bongkar dulu pondasi yang ambrol agar aliran air lancar dan tidak menahan beban jembatan. Pembongkaran penting supaya tidak menimbulkan bahaya saat hujan deras,” ujar Wahyu, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, jembatan tersebut memiliki dua pondasi, lama dan baru, yang tidak terhubung sempurna. Kondisi itu membuat pondasi baru hasil pelebaran tahun 1998 tidak mampu menahan tekanan air dan beban kendaraan.

jembatan-ambrol-Malang-2.jpg

“Dua pondasi ini tidak nyambung sempurna. Saat debit air meningkat dan kendaraan melintas, pondasi baru tidak kuat menahan tekanan,” ungkapnya.

Wahyu menegaskan, Jembatan Sonokembang merupakan akses vital dengan volume lalu lintas tinggi, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Karena itu, penanganan darurat akan diprioritaskan menggunakan dana BTT.

“Kami minta Dinas PUPR-PKP segera menghitung kebutuhan dan waktu pengerjaan,” katanya.

Jika dalam dua bulan perbaikan total tidak bisa dilakukan, maka akan dibuatkan penopang sementara. Lalu, di tahun 2026 mendatang, Pemkot Malang akan memperbaiki total dengan anggaran Rp1 miliar.

“Kalau waktunya terbatas, bisa dipasang penopang sementara sebelum pembangunan permanen di 2026,” imbuhnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi jembatan tersebut hingga perbaikan selesai. 

“Sudah dipasang rambu-rambu peringatan, tapi masih ada warga yang nekat lewat. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyebut hasil pemeriksaan menunjukkan struktur jembatan dalam kondisi kritis. Sebagian girder di sisi selatan sudah melengkung dan kehilangan penopang tanah.

“Untuk sisi selatan itu sudah ngawang. Dari tiga girder di bawah, semuanya melengkung, bahkan sisi timur mulai retak. Ini sangat berisiko,” jelasnya.

Dandung menyebut pihaknya akan melaporkan hasil pemeriksaan ke Wali Kota Malang dan mengusulkan pembongkaran total. Menurutnya, langkah itu lebih aman dibandingkan perbaikan sementara.

“Kalau diperbaiki sementara tidak mungkin. Harus dibuat baru. Dari segi anggaran, Pak Wali sudah menyiapkan BTT. Idealnya pertengahan Desember nanti jembatan sudah bisa dilintasi, meski terbatas,” tandasnya.

Ia menambahkan, anggaran Rp1 miliar sebenarnya telah disiapkan untuk perbaikan jembatan pada 2026. Namun, ambrolnya pondasi membuat penanganan harus dipercepat.

“Kami maksimalkan waktu dua bulan ini. Harapannya, jembatan bisa dilintasi lagi paling lambat dua setengah bulan ke depan,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES