Peristiwa Daerah

Hari Tanpa Bayangan Bakal Melanda Banyuwangi, Kapan dan Apa Dampaknya?

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 15:29 | 1.94k
Ilustrasi saat matahari tepat di atas kepala. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi saat matahari tepat di atas kepala. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Fenomena hari tanpa bayangan bakal melanda wilayah Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, menyebut sejumlah daerah termasuk Banyuwangi, akan mengalami fenomena tersebut pada pertengahan Oktober 2025.

Merujuk situs resmi BMKG, hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya itu disebut sebagai kulminasi utama.

Advertisement

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala atau disebut titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’ karena bertumpuk. 

Dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar wilayah Jawa Timur mengalami cuaca cerah berawan dengan suhu udara yang terasa lebih panas dari biasanya. BMKG menjelaskan bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan dampak dari fenomena kulminasi yang tengah berlangsung.

Meski demikian, fenomena kulminasi bukanlah penyebab utama peningkatan suhu udara. Namun, keberadaannya turut memperkuat intensitas radiasi matahari di wilayah yang sedang dilintasi garis kulminasi tersebut.

Di Banyuwangi, hari tanpa bayangan diperkirakan akan terjadi pada 14 Oktober 2025 sekitar pukul 11.08 WIB. Selain Banyuwangi, wilayah lain di Jawa Timur seperti Jember, Lumajang, Blitar, dan Pacitan juga akan mengalami peristiwa serupa di jam yang hampir bersamaan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai paparan sinar ultraviolet yang tinggi selama periode tersebut. Masyarakat disarankan menggunakan pelindung tubuh seperti tabir surya atau pakaian yang dapat menutupi tubuh untuk melindungi kulit.

Selain itu, kebutuhan cairan tubuh perlu dijaga agar terhindar dari dehidrasi akibat panas yang meningkat.

Fenomena hari tanpa bayangan sendiri terjadi dua kali dalam setahun, seiring pergerakan semu matahari yang melintasi wilayah Indonesia. Meskipun tidak berbahaya, peristiwa ini menjadi momen menarik bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat gejala astronomi di sekitar kita. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES