Liga Pelajar Ponorogo 2025, Kebangkitan Sepakbola Lokal Usai Sepuluh Tahun Tertidur

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Semangat keolahragaan di Bumi Reog kembali membara. Setelah vakum selama sepuluh tahun, turnamen sepakbola Liga Pelajar Ponorogo 2025 resmi bergulir, menandai titik balik penting bagi pembinaan bibit-bibit muda sepak bola di Kabupaten Ponorogo.
Sebanyak 33 tim pelajar, terbagi dalam jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, akan bertanding memperebutkan Piala Bergilir Bupati Ponorogo di Stadion Batoro Katong mulai 11 Oktober hingga 11 November 2025.
Advertisement
Kompetisi ini diinisiasi oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ponorogo, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) serta Askab PSSI Ponorogo. Kolaborasi ini bertujuan memastikan bahwa gairah sepak bola di kalangan pelajar dapat tersalurkan melalui ajang kompetisi resmi dan positif.
Digelarnya kembali turnamen ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan upaya konkret untuk menghidupkan kembali denyut nadi sepak bola Ponorogo yang sempat mati suri. Selama satu dekade, para pelajar di Ponorogo tidak memiliki wadah kompetisi yang terstruktur dan berkelanjutan.
Ketua KNPI Ponorogo, Alfanda Qoid Khusnul Saifudin, mengungkapkan kebanggaannya. Ia menyebut ini adalah momentum bersejarah.
"Setelah sepuluh tahun Liga Pelajar vakum, hari ini kami bisa melaksanakannya kembali," kata Alfanda. "Harapan kami, dari liga ini akan lahir pemain-pemain nasional, bahkan dunia. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengobarkan bahwa Ponorogo punya sepak bola, dan hari ini sepak bola Ponorogo sedang bangkit," ujarnya.
Kompetisi dibagi dalam dua divisi. Untuk tingkat SMP/MTs, waktu pertandingan efektif 2x25 menit, sementara untuk tingkat SMA/SMK/MA dimainkan dalam 2x35 menit, mengadopsi standar kompetisi usia dini yang ideal.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, kepada TIMES Indonesia Senin (13/10/2025), mengungkapkan sangat mengapresiasi digelarnya Liga Sepak Bola Pelajar 2025. Ia pun menaruh harapan besar pada kompetisi ini,
“Saya bangga, saya salut. Bangkitnya olahraga dibangkitkan oleh pemuda. Untuk perubahan apapun, pemuda selalu di garda terdepan,” tegasnya.
Bupati Sugiri Sancoko juga menginginkan kompetisi ini menjadi ladang subur bagi talenta lokal yang nantinya akan memperkuat klub kebanggaan mereka, Persepon, dan mengulang masa kejayaan tim berjuluk Laskar Suromenggolo di era 1970-an hingga 1980-an.
“Dari lapangan ini, dari Stadion Batoro Katong ini, kami ingin lahir pemain-pemain hebat untuk Persepon. Kami yakin, akan tumbuh bintang-bintang sepak bola masa depan Ponorogo. Pembinaan harus berjalan, dukung anak-anak yang bertanding di Liga Sepak Bola Pelajar 2025 menjadi pemain-pemain yang hebat,” tukas Bupati Sugiri Sancoko. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |