Peristiwa Daerah

Pemkot Mojokerto Minta UMKM Selesaikan Proses E-Katalog

Selasa, 14 Oktober 2025 - 22:47 | 766
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari pada saat mendorong para pelaku UMKM untuk pemenuhan syarat administrasi e-katalog, Selasa (14/10/2025). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari pada saat mendorong para pelaku UMKM untuk pemenuhan syarat administrasi e-katalog, Selasa (14/10/2025). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari ingin para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bidang makanan dan minuman (FnB) agar segera menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi dalam sistem e-katalog. Agar menjadi pijakan langkah penting untuk penyedia jasa resmi bagi Pemerintah Kota atau Pemkot Mojokerto.

Hal itu disampaikan Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto dalam monitoring dan evaluasi (monev) penyedia jasa makanan dan minuman yang berlangsung di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, Selasa (14/10/2025).

Advertisement

Ning Ita menjelaskan bahwa bahwa kelengkapan administrasi merupakan kunci utama agar pelaku usaha dapat terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Menurutnya, banyak UMKM yang belum bisa menjadi penyedia karena terkendala dokumen pendukung dan kurang memahami proses transaksi di e-katalog.

"Saya lihat 16.000 UMKM makanan minuman secara faktual belum siap untuk jadi penyedinya pemerintah. Karena untuk jadi penyedia pemerintah itu banyak hal-hal yang harus dipersiapkan. Tidak hanya bagaimana kecepatan untuk bisa merealisasikan order. Tetapi juga kelengkapan secara administratif perusahaan," terang Ning Ita. 

Pemkot Mojokerto, lanjutnya, berkomitmen memberikan pendampingan teknis dan asistensi bagi UMKM yang masih menghadapi kendala. Tim dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) siap membantu proses unggah dokumen, negosiasi harga, hingga simulasi transaksi daring.

“Kalau ada yang belum paham cara klik atau kirim berkas, bisa datang langsung ke PBJ di Pemkot. Teman-teman di sana siap membantu sampai panjenengan bisa mandiri,” kata Ning Ita memberi semangat.

Selain itu, Ning Ita juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir (mindset) dalam bertransaksi dengan pemerintah. Ia mengingatkan agar para pelaku UMKM tidak ragu mengikuti sistem resmi, karena pembayaran pemerintah selalu terjamin.

“Mindset minta DP karena takut tidak dibayar itu harus diubah. Pemerintah tidak mungkin mengemplang. Jadi fokus saja pada pemenuhan persyaratan dan kesiapan administrasi,” tegasnya.

Di tengah situasi global yang tidak stabil dan berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat, Pemkot Mojokerto saat ini tengah menyiapkan skema bagi penyedia makanan minuman. Dengan diterapkan skema ini, tidak akan ada penyedia yang mendominasi dan dana APBD yang terbatas ini dapat menjadi trigger dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES