Peristiwa Daerah

Siap Kawal Tuntutan Santri, Wali Kota Malang: Nilai Hormat Pesantren Jangan Dicederai

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:15 | 878
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat ditemui awak media usai mengikuti aksi demo ratusan santri. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat ditemui awak media usai mengikuti aksi demo ratusan santri. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menanggapi aksi protes ratusan santri yang mengecam tayangan “Xpose Uncensored” dari stasiun TV Trans7. Ia menyebut aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan santri atas konten yang dinilai melecehkan kehidupan pesantren.

“Saya menerima langsung massa aksi dari para santri. Ini bentuk keprihatinan dari mereka. Kami sudah mendengarkan aspirasi dan tuntutan yang disampaikan,” ujar Wahyu, Rabu (15/10/2025).

Advertisement

Menurutnya, Pemkot Malang akan memfasilitasi penyampaian seluruh tuntutan santri kepada pihak berwenang, termasuk dorongan agar kasus ini diproses secara hukum.

“Mereka tetap menuntut lewat jalur hukum dan kami akan mengawal itu. Kami tidak ingin hal ini menjadi pemicu ketegangan, tapi justru bisa memberikan rasa aman,” ungkapnya.

Menanggapi tuntutan pencabutan izin siar Trans7, Wahyu menegaskan bahwa keputusan semacam itu harus melalui mekanisme hukum yang objektif.

“Penutupan itu bukan hal mudah, harus ada dasar kuatnya. Kami berharap semua dinilai secara objektif melalui jalur hukum,” jelasnya.

Meski begitu, Wahyu mengakui tayangan Trans7 tersebut tidak menggambarkan kehidupan pesantren secara utuh.

“Mereka yang membuat konten itu tidak memahami kehidupan pesantren. Kalau akhirnya ditutup, itu sudah menjadi risiko. Tapi yang harus dilihat lebih dulu adalah siapa aktor di balik konten itu,” tegasnya.

Ia menambahkan, kehidupan pesantren mencerminkan pendidikan dan nilai hormat antara santri dan kiai yang telah mengakar jauh sebelum Indonesia merdeka.

“Bangsa ini bisa berdiri sampai sekarang juga karena peran kiai dan santri. Jadi, tuntutan ini sangat wajar,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES