Peristiwa Daerah

Gempa M 6,6 Guncang Sarmi Papua, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:22 | 1.07k
Suasana Kota Jayapura usai mengalami dampak gempa bumi 6,6 M dari Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025). (Foto: ANTARA/Qadri Pratiwi)
Suasana Kota Jayapura usai mengalami dampak gempa bumi 6,6 M dari Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025). (Foto: ANTARA/Qadri Pratiwi)

TIMESINDONESIA, JAYAPURA – Gempa bumi bermagnitudo 6,6 mengguncang wilayah Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025) pukul 14.14 WIT. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jayapura, Herlambang Hudha, menyampaikan bahwa gempa tersebut tergolong dangkal, sehingga berpotensi menimbulkan guncangan kuat di permukaan tanah.

Advertisement

“Gempa susulan mungkin terjadi karena gempa ini termasuk dangkal. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada,” ujar Herlambang di Jayapura.

BMKG mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi, yang berarti banyak warga merasakan guncangan dan sebagian bangunan mengalami kerusakan ringan. Getaran juga dilaporkan terasa hingga Wamena, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura.

“Berdasarkan laporan sementara, masyarakat di beberapa wilayah merasakan guncangan cukup kuat, namun hingga kini belum ada laporan korban jiwa,” jelasnya.

Dari hasil analisis BMKG, lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum menunjukkan bahwa gempa berasal dari aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Mekanisme sumber gempa mengindikasikan pergerakan naik (thrust fault) yang umum terjadi di wilayah Papua bagian utara.

“Gempa bumi ini termasuk jenis gempa dangkal akibat pergerakan naik pada Sesar Anjak Mamberamo,” kata Herlambang.

BMKG juga meminta agar pemerintah daerah Sarmi dan sekitarnya segera melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi masyarakat serta menilai dampak terhadap infrastruktur dan fasilitas publik.

“Langkah cepat pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan keselamatan warga dan menilai potensi kerusakan,” ujarnya.

Herlambang mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu atau informasi tidak benar yang beredar di media sosial. BMKG terus memantau aktivitas seismik di Papua dan akan memberikan pembaruan resmi melalui kanal informasi BMKG. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES