Peristiwa Daerah

Tertekan Harga Bahan Pokok Naik, Usaha Kuliner di Kepanjen Malang Bertahan Semampunya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:47 | 1.17k
Suasana di warung nasi Empok Kepanjen, saat melayani sejumlah pembeli. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)
Suasana di warung nasi Empok Kepanjen, saat melayani sejumlah pembeli. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Harga bahan pokok yang terus naik membuat pelaku usaha kuliner kecil di Kepanjen, Kabupaten Malang, mulai tertekan. Bertahan tetap berjualan, menjadi pilihan yang harus dijalankan. 

Mereka sadar harus menghadapi kenyataan, bahwa hampir semua item bahan kebutuhan dapur mengalami lonjakan harga. Di sisi lain, daya beli masyarakat tidak stabil, sebagian bahkan menurun.

Advertisement

"Banyak bahan sembako harganya naik. Saya kesulitan mempertahankan harga jual makanan agar tetap terjangkau," ungkap Agus Purnomo, pemilik Nasi Goreng Gila Kepanjen. 

Ia menyebutkan, harga daging ayam yang sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp35.000. 

Minyak goreng juga naik dari Rp15.000, menjadi Rp20.000 per liter, sedangkan beras yang dulu Rp12.000 kini mencapai Rp15.500 per kilogram. 

"Belum lagi kenaikan harga gula, telur, dan bahan lainnya yang ikut membebani biaya produksi," tambah Agus.

Satu-satunya cara untuk bertahan, kata Agus, adalah menjalani usaha dengan sabar dan semampunya. Menurutnya, tidak ada solusi jangka pendek selain bertahan dan berharap keadaan membaik. 

Keluhan serupa juga disampaikan Sri, pemilik warung nasi Empok. Ia mengatakan, biaya produksi yang tinggi membuatnya tidak bisa lagi menurunkan harga jual. Ia hanya ingin bertahan dan tetap melayani pelanggan sebaik mungkin.

“Saya tidak bisa lagi menurunkan harga, karena biaya produksi sudah tinggi. Saya hanya ingin bisa bertahan memberikan makanan yang layak bagi pelanggan,” ujarnya.

Kondisi ini mencerminkan betapa beratnya perjuangan pelaku usaha kecil di tengah tekanan ekonomi dan inflasi harga. Harapan Agus maupun Sri sederhana: pemerintah bisa menurunkan kembali harga sembako agar usaha kecil seperti miliknya bisa terus berjalan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES