Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kota Banjar, ini Hasil Uji Labkesda Jawa Barat

TIMESINDONESIA, BANJAR – Evaluasi menyeluruh terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tengah dilakukan di berbagai sekolah di Kota Banjar. Langkah ini menyusul ditetapkannya puluhan kasus dugaan keracunan yang terjadi pada 1 Oktober lalu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Salah satu sekolah yang menjadi perhatian adalah SD Al Ilham. Kepala Sekolah SD Al Ilham, Rina, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penjajakan pendapat (volling) kepada orang tua siswa mengenai kelanjutan program MBG. "Hasilnya sebagian orangtua menolak dan sebagian lagi masih menerima program MBG. Salah satunya menerima dengan syarat dapur tersebut sudah bersertifikat laik higienis sanitasi," ungkap Rina, Selasa (21/10/2025).
Advertisement
Rina menekankan pentingnya jaminan kualitas dan keamanan pangan. "Jangan sampai produk makanan maupun minuman yang diberikan asal-asalan. Jika makanan keringan harus jelas branding produknya dan tercantum kode expirednya jangan sampai nanti berisiko saat di konsumsi anak-anak," paparnya.
Di sisi lain, pihak penyedia layanan makanan, SPPG Dapur Sehat Mutiara Sukarsa, mengklaim telah menerima hasil uji laboratorium dari Labkesda Provinsi Jawa Barat. PIC SPPG, Gilang, menyatakan, "Hasilnya negatif ya dan itu sesuai dengan klarifikasi dari supplier kami bahwa produk kami sama sekali tidak ada masalah atau kadaluarsa."
Gilang justru menyoroti kerugian yang dialami pihaknya. "Justru kami sedang berkoordinasi dengan BGN terkait kerugian yang menimpa kami karena tak terserapnya anggaran pasca dapur kami ditutup," tambahnya.
Klaim hasil uji negatif ini dibenarkan oleh jajaran Dinas Kesehatan Kota Banjar. Sekretaris Dinkes, Rohendi, mengonfirmasi bahwa sampel susu dalam kemasan yang diambil dari SD Darul Ulum dinyatakan negatif dari kontaminasi kimia maupun bakteri.
"Jadi, hasil dari pemeriksaan yang diambil di Darul Ulum yang dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat pada tanggal 2 Oktober telah kami terima pada tanggal 15 Oktober dengan hasil negatif," papar Rohendi.
Namun, untuk sampel yang diambil dari SMPN 3 Kota Banjar, hasil uji laboratoriumnya disebutkan masih dalam proses. "Kami masih menunggu hasil uji lab yang diambil dari SMPN 3 Kota Banjar tersebut," kata Rohendi.. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |