Ponorogo Kibarkan Bendera Modernitas Santri, Santri Vaganza HSN 2025 Digelar Spektakuler

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025 di Kabupaten Ponorogo dirayakan dengan gemilang melalui gelaran akbar "Santri Vaganza". Acara ini dirancang khusus untuk mentransformasi citra santri menjadi lebih beken (populer) dan pesantren menjadi lebih keren di kalangan generasi milenial.
Atas inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, perayaan ini berhasil memadukan khazanah keagamaan dengan budaya populer, ditandai dengan penampilan utama musisi kondang Charly Van Houten dari Setia Band pada Selasa (21/10/2025) malam.
Advertisement
Perayaan HSN di Bumi Reog ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan telah menjadi sebuah momentum budaya yang menyatukan seluruh elemen masyarakat. Sejak pekan kedua Oktober, seluruh warga termasuk ASN, pelajar, hingga pedagang kaki lima diwajibkan mengenakan busana ala santri (sarung) sebagai bentuk internalisasi nilai-nilai kepesantrenan.
Konsep "Santri Universal" yang diusung terbukti sukses menarik perhatian publik, menunjukkan bahwa santri masa kini tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga kreatif, modern, dan siap bersaing di kancah global.
Dari Hiburan hingga Gerakan Nasional
Santri Vaganza menjadi magnet utama dengan menghadirkan hiburan bernuansa Islami yang dikemas secara kontemporer. Kehadiran Charly Van Houten dan musisi religi lainnya berhasil membangkitkan semangat kebersamaan. Rangkaian acara juga dimeriahkan penampilan reflektif dari Kiai Kanjeng pimpinan Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe Letto) yang dijadwalkan tampil pada Rabu (22/10/2025) besok.
Momen HSN 2025 juga dimanfaatkan sebagai platform untuk meluncurkan dan memperkuat Gerakan Nasional Ayo Mondok. Gerakan ini bertujuan memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat bahwa pesantren adalah tempat ideal untuk memperoleh pendidikan karakter yang holistik.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan rasa syukur dan bangganya atas terselenggaranya acara ini. "Hari Santri di Ponorogo bukan hanya selebrasi keagamaan, tetapi kami jadikan sebagai momentum kebangkitan ganda: kebangkitan karakter dan kebangkitan ekonomi lokal," tegas Bupati yang akrab disapa Kang Giri.
Ia juga menyoroti dampak positif instruksi bersarung selama dua pekan. "Lihatlah, permintaan terhadap sarung, peci, dan baju koko meningkat signifikan. Ada kincir ekonomi yang bergerak bersama keberkahan Hari Santri," tambahnya.
Kang Giri menegaskan bahwa tema "Santri Beken Pesantren Keren" adalah pesan kuat bagi generasi muda. "Kami ingin tunjukkan bahwa santri itu keren, tidak ketinggalan zaman, dan pesantren adalah tempat terbaik untuk mentransfer karakter positif dari para kiai. Santri adalah aset peradaban bangsa yang modern dan berbudi pekerti," tukasnya.
Keberhasilan Santri Vaganza HSN 2025 menjadi penutup manis bagi rangkaian perayaan Hari Santri di Ponorogo, meninggalkan kesan mendalam tentang harmoni antara tradisi pesantren dan budaya pop milenial. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |