Peristiwa Daerah

Posko Visual 2025 Hadirkan Pameran Poster Internasional dari 35 Negara

Kamis, 23 Oktober 2025 - 06:23 | 944
Posko Visual 2025 yang digelar mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang mengusung semangat kreativitas mahasiswa untuk menyampaikan ide melalui desain poster. (FOTO: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)
Posko Visual 2025 yang digelar mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang mengusung semangat kreativitas mahasiswa untuk menyampaikan ide melalui desain poster. (FOTO: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Malang (UM) kembali menggelar Posko Visual (POVI) 2025, pameran poster internasional yang menjadi agenda tahunan mereka. Kegiatan ini resmi dibuka pada 22 Oktober 2025 di Malang Creative Center (MCC) lantai 5 dan akan berlangsung hingga 26 Oktober 2025.

“Posko Visual sudah diselenggarakan sejak tahun 2013 dan tahun ini menjadi yang paling besar sepanjang sejarah penyelenggaraan. Kami mencatat rekor partisipasi dari 35 negara,” ujar Ketua Pelaksana, Tito Arya Bagaskara.

Advertisement

Menurut Tito, pameran ini menjadi wadah ekspresi visual lintas budaya yang mendorong kreativitas dan inovasi para desainer muda. Melalui ajang ini, mahasiswa UM berupaya membangun kolaborasi global sekaligus memperkuat posisi Malang sebagai kota kreatif.

Karya-karya bertema “Reconnecting with Nature” dan “Work-Life Balance” yang dipamerkan di ruang pamer Posko Visual 2025 lantai 5 Malang Creative Center menjadi salah satu sorotan pengunjung.

Melalui visual yang menenangkan dan penuh makna, para seniman mengajak masyarakat untuk kembali terhubung dengan alam serta menata keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Pesan yang dihadirkan bukan sekadar estetika visual, tetapi juga refleksi atas kebutuhan manusia modern untuk menemukan ketenangan di tengah derasnya arus produktivitas.

Selain itu, karya bertema “Inner Shelter” dan “Pause and Reflect” juga menarik perhatian. Kedua tema ini mengajak pengunjung menemukan kembali “ruang aman” dalam diri dan menyadari pentingnya berhenti sejenak untuk merenung.

Reconnecting-with-Nature-dan-Work-Life-Balance.jpg Pengunjung melihat karya bertema Reconnecting with Nature dan Work-Life Balance di ruang pamer Posko Visual 2025, lantai 5 Malang Creative Center. Karya-karya tersebut mengajak untuk kembali terhubung dengan alam. (FOTO Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

Dalam konteks dunia yang serba cepat, karya-karya tersebut menegaskan bahwa jeda bukan tanda kelemahan, melainkan bagian penting dari proses pemulihan, refleksi, dan produktivitas yang lebih bermakna.

Narasi yang dibangun lewat karya-karya di Posko Visual 2025 ini menghadirkan ruang dialog antara seni, kehidupan, dan keseimbangan diri. Sebuah ajakan untuk kembali pada kesadaran akan pentingnya harmoni antara manusia, alam, dan waktu.

Tema INTER–COMMA: Mengajak Berhenti Sejenak dari Rutinitas

Tahun ini, Posko Visual mengusung tema besar INTER–COMMA, yang diambil dari kata interval dan tanda baca koma sebagai simbol jeda.

“Makna dari INTER–COMMA adalah ajakan untuk berhenti sejenak dari kesibukan dan memberikan ruang bagi refleksi diri,” jelas Tito.

Tema utama itu dijabarkan dalam empat subtema: Reconnecting with Nature, Inner Shelter, Pause and Reflect, serta Work-Life Balance. Keempatnya menggambarkan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan manusia, baik hubungan dengan alam, ketenangan batin, maupun waktu untuk berhenti sejenak dari aktivitas sehari-hari.

Inner-Shelter-dan-Pause-and-Reflect-yang-ditampilkan.jpgPengunjung melihat karya bertema Inner Shelter dan Pause and Reflect yang ditampilkan di Posko Visual 2025. (FOTO: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

Posko Visual tahun ini tidak hanya menampilkan karya poster internasional, tetapi juga menghadirkan instalasi interaktif dan video mapping hasil karya mahasiswa DKV UM. Inovasi ini menjadi bukti perkembangan konsep pameran dari tahun ke tahun.

“Tahun lalu video mapping kami tampilkan pertama kali, dan tahun ini kami lanjutkan karena mendapat respon positif dari pengunjung,” tambah Tito.

Sebanyak 600 karya dari berbagai negara masuk dalam proses open submission dan dikurasi oleh tim dosen DKV UM, di antaranya Andreas Syah Pahlevi, Dr. Andika Agung Sutrisno, dan Anneka Defa Rachmadian, bersama beberapa dosen lainnya. Dari ratusan karya tersebut, hanya karya terbaik yang dipamerkan kepada publik.

Peserta tahun ini berasal dari berbagai negara seperti Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Filipina, Slovenia, Denmark, Meksiko, hingga Kolombia. Antusiasme peserta internasional yang meningkat pesat ini menandai posisi Posko Visual sebagai salah satu pameran desain mahasiswa paling bergengsi di Asia Tenggara.

Selain pameran, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan pendukung seperti workshop, talkshow, live sketch, photo booth, video mapping, band performance, dance performance, hingga cosplay show. Semua kegiatan dikemas secara interaktif agar pengunjung bisa terlibat langsung dengan karya yang dipamerkan.

Tito berharap Posko Visual 2025 dapat menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkreasi dan berekspresi. “Kami ingin Posko Visual menjadi wadah eksplorasi ide dan inspirasi bagi siapa pun yang tertarik pada dunia desain dan industri kreatif,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES