Peristiwa Daerah

Diduga Keracunan MBG, Sebanyak 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Terserang Diare

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:16 | 1.15k
Kondisi MAN 1 Banyuwangi setelah kejadian laporan dugaan keracunan. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kondisi MAN 1 Banyuwangi setelah kejadian laporan dugaan keracunan. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sekitar 112 pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (23/10/2025). Para siswa tersebut terserang diare, mual, sakit perut (mulas), hingga panas. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat menjelaskan, jika secara keseluruhan ada 112 pelajar MAN 1 Banyuwangi yang mengalami gejala diare, panas, mual dan mulas.

Advertisement

“Anak-anak tersebut telah ditangani oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas dan diobati. Keseluruhan telah sembuh tanpa harus dirujuk ke Rumah Sakit, tinggal empat anak yang masih dalam perawatan,” katanya, Kamis (23/10/2025).

“Mulai semalam kami sudah menerima laporan dan kemudian disusul siang ini, dimana anak-anak sudah mulai terasa diare,” imbuh Amir.

Dari kejadian yang diduga keracunan MBG ini, Dinkes Banyuwangi telah melakukan surveilans penyelidikan epidemiologi bersama tenaga kesehatan, Labkesda Banyuwangi termasuk Balai Karantina Kesehatan. 

Dari unsur tersebut dibagi menjadi dua tim yang melakukan surveilans dan penyelidikan dugaan keracunan. Pertama dilakukan di lokasi kejadian yakni MAN 1 Banyuwangi, sedangkan tim lain melakukan pemeriksaan dengan pengambilan sampel di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengampu.

“Kami akan melakukan, Rectal Swab kepada makanannya, dan Usap alat. Tadi sudah dikirimkan ke laboratorium sampel makanan untuk mengetahui jenis makanan yang jadi pemicu penyebab keracunan terjadi,” jelas Amir.

Dugaan semantara keracunan hingga menyebabkan diare ini disebabkan oleh bakteri. 

Sementara itu Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono mengatakan sudah sebulan lebih sekolahnya menerima MBG. Peristiwa ini merupakan pertama kali terjadi.

“Sudah berjalan 33 hari sampai hari ini,” katanya.

Meski begitu pihaknya senang menerima MBG dari pemerintah, karena antusias dari para pelajar karena mendapat makanan.

“Bahkan anak-anak ada yang ingin tambah,” ujar Sugeng. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES