Wayang Kulit Ki Bayu Aji Meriahkan Malam Resepsi Hari Jadi ke-350 Magetan
TIMESINDONESIA, MAGETAN – Suara gending Jawa menggema syahdu membelah keheningan malam di jantung kota. Ribuan pasang mata terpaku pada kelir putih di Alun-alun Magetan, menyaksikan setiap gerak lincah sang dalang memainkan wayang kulit. Itulah kemeriahan Malam Resepsi Hari Jadi ke-350 Kabupaten Magetan yang digelar dengan khidmat dan meriah pada Jumat (24/10/2025) malam.
Mengusung tema besar "Magetan Tumbuh, Ekonomi Tangguh," perayaan ulang tahun emas ke-350 ini tidak hanya menjadi ajang pesta rakyat, tetapi juga momentum refleksi dan peneguhan komitmen untuk membawa Magetan ke arah yang lebih maju dan sejahtera.
Advertisement
Dalam sambutannya, Bupati Magetan, Nanik Sumantri menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Serta mengingat pengorbanan para pendiri seperti Ki Ageng Mageti.
“Peringatan hari jadi Magetan ke-350 ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat Magetan dimanapun berada bisa terus mengenang, mengingat dan memaknai bahwa Magetan didirikan oleh para pendiri dengan perjuangan yang tidak sederhana, pengorbanan tanpa pamrih, semangat pantang menyerah dengan tekad membara demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pagelaran Wayang dengan Ki Bayu Aji Disaksikan ribuan masyarakat Magetan. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Tema 'Magetan Tumbuh, Ekonomi Tangguh' bukan sekadar slogan. Ini adalah doa dan kerja keras bersama. Di usia yang ke-350 tahun, Magetan telah membuktikan ketangguhannya. Kini saatnya berlari lebih kencang, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui potensi lokal, pariwisata, dan UMKM yang menjadi tulang punggung Magetan.
“Untuk memacu gerak langkah ke depan, selain dukungan semangat, kami juga butuh kritik, saran dan evaluasi yang konstruktif dari semua pemangku kepentingan. Dalam periode awal kepemimpinan, kami berhasil melewati momen krusial yakni terhindar dari pengaruh gejolak sosial politik nasional di akhir Agustus 2025, terimakasih karena masyarakat tetap guyub rukun,” jelasnya.
Tak hanya itu, pada kesempatan itu juga, Bupati Nanik Sumantri ikut mengucapkan berbelasungkawa atas meninggalnya Dalang Ki Anom Suroto (ayah dari Dalang Ki Bayu Aji yang mengisi pagelaran wayang kulit di Magetan) yang baru saja berpulang.
“Semoga diterima amal ibadahnya dan diberi tempat yang paling mulia di sisi Tuhan,” ungkapnya.
Stand UMKM Magetan ramai dikunjungi masyarakat dalam Resepsi Hari Jadi ke-350 Magetan. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Malam semakin larut, namun antusiasme warga tak surut. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang muda, Ki Bayu Aji sukses menjadi magnet utama. Dengan lakon Banjaran Srikandi pertunjukan ini secara simbolis merepresentasikan harapan bagi masa depan Magetan.
"Sama seperti Magetan, untuk tumbuh dan maju, dibutuhkan pemimpin dan masyarakat yang bersatu padu," ungkap salah seorang penonton, Hariyanto (64), warga Kelurahan Bulukerto, Magetan.
Suasana Alun-alun Magetan malam itu benar-benar menjadi potret kebahagiaan komunal. Selain pertunjukan utama, puluhan stan UMKM lokal turut meramaikan area sekitar, menyajikan aneka kuliner khas dan produk kerajinan tangan. Ini menjadi bukti nyata dari denyut ekonomi kerakyatan yang mulai bangkit.
Perayaan Resepsi Hari Jadi ke-350 Magetan ditutup dengan optimisme yang membuncah. Perpaduan antara upacara sakral, pesta rakyat yang meriah, dan pelestarian budaya luhur menjadi fondasi kuat bagi Kabupaten Magetan untuk terus tumbuh dan menyejahterakan warganya, sejalan dengan cita-cita besar.
Sementara itu, Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Magetan beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat dan warga Magetan, selain itu juga Anggota DPR RI Riyono Caping juga terlihat hadir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Bambang H Irwanto |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |