Peristiwa Daerah

Lewat CSR, Jepara Serius Jadikan Donorojo Sentra Bandeng Unggulan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:20 | 494
Peninjauan lokasi budidaya ikan bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2025). (Foto:  Humas Pemkab Jepara)
Peninjauan lokasi budidaya ikan bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2025). (Foto: Humas Pemkab Jepara)

TIMESINDONESIA, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengembangkan sentra budidaya ikan bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR).

"Silakan masing-masing kelompok budidaya ikan bandeng untuk mengajukan proposal bantuan, untuk kami upayakan melalui CSR, salah satunya melalui Bank Jateng," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo di Jepara, Selasa (28/10/2025).

Advertisement

Bupati bersama Wakilnya M Ibnu Hajar didampingi Kepala Dinas Perikanan Muh Tahsin serta perangkat daerah lainnya juga meninjau langsung areal tambak Bandeng Kalingga yang merupakan salah satu kawasan penghasil bandeng di Desa Ujungwatu.

Ia menyatakan komitmennya untuk mendorong pengembangan budidaya bandeng, tetapi juga memperkuat hilirisasi produk agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

"Jadi kita lakukan penguatan produk bandeng. Selain budidaya, kita masuk ke hilirisasi seperti bandeng presto hingga sambel bandeng. Ini supaya nilai jualnya meningkat," ujarnya.

Menurut dia, Ujungwatu merupakan sentra utama bandeng di Jepara, dengan keunggulan kualitas ikan yang tidak berbau. Hal itu disebabkan oleh karakteristik tambak di wilayah tersebut yang menggunakan sistem air mengalir, sehingga menghasilkan bandeng dengan cita rasa yang lebih segar dan berkualitas.

"Kelebihan bandeng di sini karena air tambak mengalir, jadi ikannya tidak bau. Ini yang perlu kita tonjolkan sebagai keunggulan daerah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ujungwatu Sungatono mengungkapkan bahwa produksi bandeng di desanya cukup besar, dengan potensi mencapai satu ton per hari.

Meski begitu, pihaknya kini masih fokus pada sektor bandeng sebelum mengembangkan potensi lain seperti produksi garam, yang saat ini masih digarap secara terbatas.

"Fokus kita sekarang masih di bandeng. Untuk garam, belum banyak petani yang mengarah ke sana. Bandeng kita juga sudah dijual ke berbagai daerah, termasuk ke Semarang," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES